Sabtu, 18 Desember 2010

Majelis Fikir

Majelis Fikir
Oleh : Abdurrahman Misno

Keadaan ummat Islam yang terdzalimi saat ini seharusnya mampu menyadarkan ummat Islam akan pentingnya merapatkan barisan dalam satu ikatan Iman (QS Ali Imron : 103). Namun sikap egosentris ummat Islam dan merasa diri paling benar ternyata mendatangkan sebuah malapetaka besar. Malapetaka yang memudahkan bagi musuh-musuh Islam untuk memecah belah kaum Muslimin.
    Salah satu cara untuk merapatkan kembali barisan dan mengikat ummat dalam satu ikatan Iman adalah dengan menghidupkan kembali Majelis Fikir. Bukankah ummat Islam berkembang pesat di abad keemasan Islam karena masyarakatnya begitu gandrung dengan majelis fikir? sebuah kenyataan yang tidak bisa di hilangkan bahwa kemajuan Islam harus didasari oleh pengetahuan, dan satu jalan untuk menghidupkan pengetahuan itu adalah dengan majelis fikir.
    Majelis fikir adalah sebuah tempat dimana ilmu dalam berbagai disiplinnya dipelajari, dibahas, didiskusikan, dikritisi dan disajikan dalam bentuk sederhana sehingga mudah diamalkan oleh ummat. Majelis fikir inilah sebagai barometer keilmuan dalam sebuah peradaban. Majelis fikir juga bertugas meneliti semua ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kelangsungan kehidupan manusia tanpa perlu adanya pemisahan antara ilmu umum dan ilmu agama, karena dikotomi ini tidak dikenal oleh Islam.
    Ketika ummat berlomba-lomba untuk menghidupkan majelis fikir, maka disana telah terpancar sebuah cahaya yang akan menerangi mereka dari kegelapan kebodohan sebagaimana dikatakan Imam Syafi’i “ Ilmu itu adalah cahaya “. Dengan tumbuh suburnya majelis fikir berarti ilmu pengetahuan akan semakin berkembang dengan pesat. Majelis fikir tidak hanya terbatas pada kursi-kursi di perguruan tinggi atau hanya di karpet-karpet masjid, namun majelis fikir haruslah selalu ada dimana tempat manusia itu berada.
     Ketika fenomena majelis dzikir me-nasional, kenapa justru majelis fikir melemah, adakah di antara kita yang peduli dengan majelis fikir?. Wallohu ‘alam.


Bogor, 09 September 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...