Senin, 31 Januari 2011

Bersedihlah…


Bersedihlah…
Oleh : Abdurrahman M


"Jangan bersedih" (QS Ali Imron 153 dan 139) kalimat ini saat ini begitu akrab ditelinga kita, bisa jadi sebagai hiburan dengan begitu banyaknya musibah yang menimpa negeri kita ini, namun apakah ketika kita tidak boleh untuk bersedih berarti kita dilarang untuk bersedih? Sama sekali tidak Islam tidak melarang ummatnya untuk bersedih, bahkan Nabi Musa sendiri begitu bersedih dalam menghadapi ummatnya yang banyak bertanya ( Qs Thoha 86 ). Kondisi ummat saat ini yang jauh dari tuntunan keyakinan mereka ternyata harus membalikan logika berfikir kita, ketika banyak orang mengkampanyekan "Don’t be sad " maka kenapa tidak ada orang yang berusaha untuk mengatakan " bersedihlah … " yah… bersedihlah ketika melihat ummat ini terlena dengan dunianya dengan syariah palsu mereka ( QS Al-Maidah ayat 50 ) atau dengan keyakinan-keyakinan yang merasuk kedalam Islam, sehingga mereka menganggap itu sebagai bagian dari Islam padahal itu bukan bagian dari Islam ( QS Al-Maidah ayat 3 ). Ketika kita banyak dicekoki dengan kata-kata jangan bersedih maka logika kita akan terasa damai dengan ucapan ini, bahkan hati kita akan mengatakan bahwa " saya seorang muslim dan saya adalah manusia yang pasti masuk surga ", dengan kata lain ketika kita mendengar kata " jangan bersedih " maka yang muncul dibenak kita adalah harapan ( roja' ) sementara jiwa kita akan bermalas-malasan untuk beramal, salahkah yang demikian ? tidak seratus persen salah namun kalau terus dibiarkan pasti akan membuat jiwa kita berkarat dan menghilangkan cahaya kemilau khouf ( takut ) kita kepada-NYA, padahal ketika khouf ini sudah tidak ada berarti kita telah mematahkan satu sayap dari dua sayap dalam tubuh ibadah, bagaimana mungkin ibadah itu akan sempurna tanpa adanya dua sayap yaitu khouf (takut ) dan roja' ( harapan ) QS Al-A'rof ayat 55 ). Karena itu bersedihlah… bersedihlah karena kondisi ummat kita yang semakin jauh dari Islam demikin juga bersedihlah karena tidak ada yang menjamin ibadah kita diterima disisi-NYA, dari kesedihan ini akan muncul sebuah ketakutan akan siksa Alloh dan juga harapan untuk mendapatkan Jannah-NYA. Apakah setelah kita bersedih saja sudah cukup? ternyata tidak bukti dari kesedihan ini haruslah menggugah ghirah kita untuk berperan aktif dalam menyampaikan kebenaran ini, dan akan memuncak dengan kebencian kita kepada sesuatu yang dimurkai Alloh dan yang melanggar syariat-NYA. Dan ketika kita mampu mengaplikasikan hal ini maka insya Alloh kita akan mampu menempatkan kata-kata "jangan bersedih" dan "bersedihlah" sesuai dengan tempatnya, namun karena jiwa kita saat ini terasa hampa dengan khouf ( rasa takut ) pada Alloh ta'ala maka dari sekarang ucapkanlah kepada diri anda dan bisikanlah pada jiwa anda " bersedihlah…





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...