Jumat, 14 Januari 2011

Tak Harus Malu Menjawab Tidak Tahu

Tak Harus Malu Menjawab Tidak Tahu
Oleh Abu Aisyah


“Ustadz bagaimana hukum asuransi dalam Islam” Tanya seorang jamaah pada sebuah pengajian umum. “Saya tidak tahu tentang masalah ini” jawab sang ustadz dengan penuh ketawadzu’an. Sekilas ada kesan bahwa sang ustadz memiliki ilmu yang kurang karena menyebutkan bahwa ia tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut. Bisa jadi demikian bila kita lihat dari pandangan umum. Namun justru jika kita melihat dari sisi yang lainya tentu kita akan mendapatkan sisi kedalaman ilmu sang ustadz. Kenapa demikian?
Menjawab sebuah pertanyaan apalagi berkaitan dengan masalah keagamaan haruslah didasarkan pada pemahaman mendalam tentang masalah tersebut, dalam arti ketika bidang ilmu pengetahuan semakin memiliki banyak cabang maka satu permasalahan dalam Islam tidak bisa hanya dijawab dengan satu disiplin ilmu saja. Sebagai contoh hukum kesucian air hasil tekhnologi modern di mana asal dari air tersebut adalah bercampur dengan air najis lalu dengan tekhnologi semisal water treatment air tersebut menjadi bersih dan dapat digunakan untuk mandi, mencuci dan bahkan bisa diminum. Bersih belum tentu suci, permasalahannya adalah apalah alat-alat modern tersebut bisa merubah air yang awalnya najis menjadi suci? Di sinilah diperlukan multi disiplin ilmu untuk menyelesaikan suatu permasalahan dalam Islam.
Maka, kembali ke jawaban ustadz tersebut, menjawab tanpa adanya pemahaman yang mendalam dan tanpa pendekatan multi disiplin ilmu bisa jadi akan terjatuh kepada jawaban yang salah atau minimal tidak sesuai dengan apa hakikat dari esensi pertanyaan tersebut. Hal ini pula yang dijadikan sandaran para ulama yang menyatakan bahwa jawaban “tidak tahu” adalah separuh dari ilmu. Sehingga hendaklah kita semua berhati-hati dalam menjawab suatu permasalahan atau memvonis suatu masalah tanpa adanya ilmu. Allah ta’ala berfirman “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” QS Al-Isra’ : 36, Wallohu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...