Minggu, 06 Februari 2011

Bukan Hasil yang dinilai tapi proses.... dan kesungguhan kita...


Oleh : Abdurrahman MBP

Aktifitas dakwah adalah amal mulia yang tidak bisa digantikan oleh amalan apapun, ia menjadi ruh bagi penyebaran Islam dan syariahnya. Dengan dakwah seseorang yang membenci Islam akan menjadi menyayangi Islam, dengan dakwah seseorang yang jahil dengan Islam akan menyadari indahnya hidup dalam lindungan Islam. Dengan dakwah inilah kebaikan Islam akan tersebar ke seluruh penjuru dunia. Demikian pula dakwah Islam akan menghilangkan segala bentuk penyembahan kepada makhluk dan mengembalikan peribdahan hanya kepada Alah ta'ala saja. Maka dakwah ini harus terus berjalan, selama hayat masih di kandung badan.
Da'i sebagai pengemban amanah dakwah adalah pribadi yang mulia, kemuliaannya tidak bisa diukur dengan seberapa sukses dakwah yang telah dilakukannya. Inilah yang membedakan antara dakwah yang lillahi ta'ala dengan dakwah yang linnas. Dakwah lillahi ta'ala tidaklah terpaku kepada hasil dari dakwah kita, kewajiban dakwah adalah amanah yang harus kita laksanakan, ketika dakwah telah berbuah maka ucapkanlah alhamdulillah namun jika dakwah mengalami banyak musibah serahkan semuanya kepada Allah. Sekali lagi bahwa aktifitas dakwah bukanlah bertujuan untuk menghasilkan dan menjadikan seseorang mengikuti kita, tapi proses dalam aktifitas inilah yang menjadi ukuran “ibadah dakwah” seseorang. Kita tidak dituntut agar dakwah kita diterima oleh semua orang, karena Allah ta'ala lah yang memiliki kemampuan untuk membukakan hati seseorang dari dakwah. Dialah pemilik mutlak hidayah at-taufiq yaitu hidayah berupa keimanan dan penerimaan terhdap dakwah. Sedangkan manusia (da'i) hanya memberikan hidayah al-irsyad (hidayah petunjuk) yaitu menyampaikan dan menunjukan. Tidak ada sama sekali wewenang da'i memberikan hidayah taufiq kepada mad'unya.
Kalau demikian berarti dakwah adalah aktifitas yang harus kita nikmati, proses dalam menyampaikan kebaikan, melarang kemungkaran dan menyebarkan kebajikan. Jangan terpaku bahwa dakwah ini harus berhasil, seseorang harus sesuai dengan apa yang kita harapkan dan lain sebagainya. Ketika dakwah kita tidak menghasilkan satu orangpun atau hanya sedikit yang mngikuti dakwah kita bukan berarti dakwah kita gagal. Bahkan para nabi dan rasul banyak di antara mereka memiliki hanya beberapa orang yang menerima dakwah mereka. Sebagian lagi hjanya memiliki satu orang pengikut, coba bayangkan seorang nabi dengan segala kemukjizatannya hanya memiliki satu orang pengikut, maka bagaimana dengan kita?
Karena itu nikmatilah aktifitas dakwah ini, Bukan Hasil yang dinilai tapi proses.... dan kesungguhan kita...  kita tidak akan ditanya berapa orang yang menerima dakwah kita. Yang akan ditanyakan adalah bagaimana kesungguhan kita dalam mendakwahkan syariah Islam yang mulia ini? Maka berdakwahlah.... sebarkanlah kebajikan.... laranglah kemungkaran dengan semua potensi yang ada pada kita, dengan kekuasaan kita, dengan tangan kita, dengan lisan kita dan dengan tulisan kita. Berusngguh-sungguhlah Allah ta'ala akan melihat kesungguhan kita.... Walllahu a'lam.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...