Senin, 14 Februari 2011

Dahsyatnya Fitnah Wanita

Oleh: Wanty Handayani Sutrisno

Dunia dengan segala isinya adalah fitnah yang banyak menipu manusia. Namun fitnah yang paling dahsyat adalah fitnah wanita. Seorang pemimpin bisa hancur karena fitnah wanita, tidak terkecuali mereka para rakyat biasa, bahkan seorang alim atau ulama sekalipun tidak luput dari fitnah ini. Wanita memang makhluk yang lemah, namun tidak sedikit laki-laki perkasa yang bertekuk lutut dengan fitnahnya.


Seorang wanita bisa menjadi fitnah bagi seorang laki-laki. Lihatlah perselingkuhan dan perzinahan yang semakin hari semakin merajalela. Di sudut-sudut jalan kita jumpai laki-laki dan perempuan yang bukan mahrom duduk berdua bersenda gurau, terkadang disertai pelukan dan cubitan mesra, hingga menimbulkan gejolak syahwat sang pria. Chatting berdua di internet yang awalnya hanya obrolan biasa, kemudian agar lebih akrab ditambahkan icon-icon mesra dan beberapa kalimat candaan yang sedikit menggelitik. Yang kesemua itu dapat menjadi wasilah kepada perselingkuhan dan perzinahan. Dan masih banyak lagi fitnah lain yang dapat timbul dari fitnah wanita.

Banyak cerita masa lalu baik yang terjadi di masa Bani Israil maupun di masa Rasululullah shallallohu 'alaihi wassalam yang dapat kita jadikan suri tauladan. Seperti kisah penjual minyak wangi yang mengotori dirinya dengan kotoran dirinya agar wanita yang menggodanya lari, kisah seorang rahib yang membakar jari-jari tangannya untuk mengingatkan dirinya dari azab Alloh ketika berhadapan dengan seorang wanita dan kisah Said bin Al-Musayyib yang merasa takut sekali dengan fitnah wanita, padahal saat itu umurnya sudah lanjut, dan salah satu penglihatannya telah buta. Bahkan Rasululloh shallallohu 'alaihi wassalam telah mengingatkan tentang bahaya fitnah yang satu ini.

Rasululullah shallallohu 'alaihi wassalam bersabda:
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki (melainkan fitnah yang datang dari) wanita.” Dikeluarkan oleh Bukhari (9/5096); Muslim (4/2097), Ibnu Majah (3998) dan At-Tirmidzi (2780) dan dia berkata: “Hadits Hasan Shahih”

Wahai saudariku, jadilah wanita mulia yang dapat mencetak generasi sholih untuk kejayaan Diinul Islam, dan untuk keselamatanmu di akhirat kelak. Mempelajari diinul islam yang haq ini, sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan pemahaman salafussholih, bagaimana kita beraqidah, berakhlak, bermuamalah, berhijab/berpakaian syar’i, dan seluruh aspek kehidupan kita. Dengan belajar kita akan mengerti mana yang diperintahkan, dan mana yang menjadi larangan.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...