Minggu, 20 Februari 2011

Jangan Seperti Lampu Petromak


Oleh Abdurrahman As-Silasafi
 


Pernah melihat lampu petromak? Bagi anak sekarang mungkin sudah jarang melihatnya. Saat ini lampu petromak hanya digunakan beberapa pedagang keliling dan mangkal yang berada di pinggir-pinggir perkotaan. Jika di pedesaan dan perkampungan lampu petromak masih digunakan terutama kawasan yang belum ada listrik. 
Lampu Petromak berfungsi sebagai alat penerang. Ia menjadi sumber utama penerangan bagi sekitarnya. cahayanya yang terang dan irit bahan bakar menjadikannya banyak menjadi pilihan bagi masyarakat pada masa lalu, terutama ketika dilaksanakan perayaan-perayaan besar. 
Lampu petromak sebagaimana lampu neon atau boklam memberikan cahaya penerang bagi sekitarnya. namnun tidak seperti lampu neon dan boklam lampu petromak menerangi hanya bagian pinggir dari sumber cahayanya. Sementara bagian atas dan bawahnya tidak dapat menerima cahaya tersebut. dengan kata lain lampu petromak dapat menerangi tempat-tempat di sekitarnya namun tidak bisa menerangi tempat yang tepat berada di bawahnya. 
Inilah tamsil dari para juru dakwah yang hanya mengurusi umat namun melalaikan orang-orang yang berada di bawah tanggung jawabnya. seorang juru dakwah memberikan penerangan berupa ilmu dan petunjuk keagamaan kepada orang lain, ia menjadi seorang da'i kondang yang dianut oleh banyak masyarakat. namun ia lupa dengan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. Keluarga, anak dan anggota keluarga yang menjadi tanggung jawabnya baik di dunia maupun di akhiratnya. 
Maka tamsil lampu petromak adalah seorang dai yang memberikan penerangan kepada umat sementara keluarganya sendiri dilupakan. Bagaimana ini terjadi? bisa jadi karena kesibukan dakwah mengakibatkan sulit membagi waktu untuk keluarga. namun ini tentu bukan alasan, karena seorang da'i juga harus memahami bahwa kewajiban yang paling utama adalah mengajak anggota keluarga terdekat agar selamat dari adzab di akhirat. 
Karena itu berdakwahlah namun jangan lupakan keluarga kita, karena mereka adalah orang-orang yang akan meminta tanggung jawab kita di akhirat sana. wallahu a'lam.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...