Senin, 28 Februari 2011

Mengembangkan Ide Tulisan


Oleh : Abu Aisyah

Beberapa persoalan bagi para penulis pemula dalam mengembangkan tulisannya adalah berkenaan dengan bahan tulisan atau cara mengembangkan sebuah tulisan. Minimnya perbendaharaan kata, ide yang sudah mentok dan pokok tulisan yang sudah dituliskan adalah beberapa kendala seorang penulis tidak lagi bisa mengembangkan idenya. Beberapa teman mengalami apa yang disebut dengan Blocking mental yaitu perasaan tidak bisa menulis atau perasaan bahwa tulisan yang dihasilkannya terlalu buruk untuk dibaca orang lain.
Semua itu adalah kendala yang menjadikan kita tidak bisa melanjutkan sebuah tulisan. Lantas, bagaimana cara mengembangkan sebuah ide dalam tulisan? Dalam pembahasan kita mengenai kerangka tulisan sudah disebutkan bagaimana tema yang kita tuliskan dapat dikembangkan. Fungsi kerangka ini sangat membantu para penulis dalam mengembangkan ide tulisannya. Bagaimana jika tulisan itu hanya sebuah artikel pendek? Tetap saja kerangka ini diperlukan, walaupun tidak mesti tertulis.
Pada tulisan artikel atau tulisan pendek lainnya, cara mengembangkan tulisan dapat dilakukan dengan membagi tiga bagian pokom tulisan.
Pertama, Pendahuluan : bagian ini memuat tulisan dan ide kita yang akan mengantarkan pembaca untuk masuk ke dalam inti pembahasan. Pendahuluan bisa berupa fenomena terkini, anekdot, pepatah, kata mutiara, Al-Qur'an, Hadits atau perkataan pra cendekiawan. Intinya dalam pendahuluan ini kita menggiring pembaca untuk dapat memahami apa isi pokok dari tulisan kita. Karena sifatnya hanya mengantarkan maka isi dari tulisan kita jangan dulu dibahas di sini.
Kedua, Isi Tulisan : bagian inilah yang menjadi inti dari tulisan kita. Pada artikel pendek bagian ini menjadi pembahasan utama yang harus kita perhatikan. Pembahasan dalam bagian in tentu disesuaikan dengan metode analisa (cara membedah kasus) yang kita gunakan, misalnya kita akan membahas tentang fenomena nikah sirri maka pembahasan kita adalah mengenai nikah sirri yang diambil dari Al-Qur'an dan hadits beserta pendapat para shabat Nabi. Model pembahasan disesuaikan dengan siapa yang akan membaca tulisan kita (Lihat Pembahasan tentang “Segmentasi Pembaca”).  Metode pembahasan juga disesuaikan pilihan tema yang kita tuliskan.
Ketiga, Penutup : bagian ini adalah kesimpulan dari pembahasan pada bagian sebelumnya. Beberapa alternatif kesimpulan dapat digunakan sesuai dengan ide penulis masing-masing. Kesimpulan dapat berupa kepastian sebuah hukum misalnya...... “Dari pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa hukum poligami adalah....... “  atau bisa juga kesimpulan adalah upaya penulis untuk merangsang pembaca agar lebih kritis dalam menghadapi sebuah kasus. Kesimpulan seperti ini biasanya diserahkan sepenuhnya kepada pembaca. Misalnya  “dari pembahasan ini dapat kita ketahui baha poligami adalah sunnah Nabi,  karena sifatnya yang sunnah (ditinggalkan tidak apa-apa dilaksanakan dapat pahala) maka silahkan saja anda mau memilih yang mana, mau dapat pahala? Atau tidak dapat apa-apa?”
Mudah bukan? Sekarang silahkan menulis dan kembangkan ide anda dan tuliskan dalam sebuah tulisan, mudah-mudahan tulisan anda dapat bermanfaat untuk pembaca........  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...