Minggu, 20 Februari 2011

Menikmati Masa Muda


Oleh : Abu Aisyah


Seorang pemuda adalah pemimpin di masa depan. Kata mutiara ini haruslah menjadi bahan renungan bagi setiap generasi muda. Masa muda adalah masa ketika kondisi badan berada pada level puncak vitalitas. Penuh energi dan semangat serta kemauan yang tinggi. Masa muda juga merupakan tahapan perkembangan kecerdasan dan ketajaman analisa manusia. Sehingga masa muda adalah mas yang menjadi puncak bagi siklus kehidupan manusia. Maka melihat potensi yang besar ini wajarlah jika Islam sangat memperhatikan bagaimana seharusnya masa muda digunakan untuk hal-hal yang bersifat posiyif dan mendatangkan kemaslahatan bagi Islam.
Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wasalam sendiri banyak memberikan petunjuk-petunjuk bagaimana masa muda itu seharusnya digunakan dengan sebaik-baiknya. Rasulullah bersabda :
 « اغتنم خمسا قبل خمس : شبابك قبل هرمك ، وصحتك قبل سقمك ، وغناءك قبل فقرك ، وفراغك قبل شغلك ، وحياتك قبل موتك » « هذا حديث صحيح على شرط الشيخين ولم يخرجاه »
“Jagalah olehmu lima perkara sebelum datang lima perkara yang lainnya, jaga masa mudamu sebelum tuamu, jaga masa sehatmu sebelum datang waktu sakit, jaga masa kayamu sebelum jatuh miskin, jaga masa lapangmu sebelum sempit, dan jaga masa hidupmu sebelum datang kematian”.(Mustadrok Hakim kitab roqooq :4/306)
Secara bahasa kata اغتنم artinya adalah mengambil kelebihan atau mengambil keuntungan, jadi artinya adalah peliharalah, ambillah atau jagalah lima perkara sebelum datang lima perkara yang lainnya. Dalam hadist tersebut Nabi kita menerangkan dan memerintahkan kepada umatnya agar menjaga lima hal sebelum datang perintah untuk menjaga lima hal yang lain, di antara perintah tersebut adalah menjaga masa muda sebelum datang masa tua.
Menjaga masa muda berarti menggunakan masa tersebut dengan optimal sesuai dengan tuntunan Islam. Apakah ini berarti Islam mengekang masa muda? Tentu saja tidak. Islam memahami bagaimana potensi masa muda, karena itu ia harus disalurkan sesuai dengan fitrahnya.
Menikmati masa muda sendiri bermakna menjadikan masa muda yang hanya datang satu kali untuk sesuatu yang dapat mendatangkan kebaikan di masa tua. Dengan kata lain masa muda adalah saatnya untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan sebagai bekal di masa yang akan datang. Kenapa harus mempersiapkan bekal? Karena kita tidak tahu apa dan bagaimana keadaan yang akan dihadapi oleh para pemuda saat ini di masa datang.
Jika masa muda hanya digunakan untuk hal-hal yang bersifat hura-hura, foya-foya dan hanya memuaskan selera mudanya maka di masa tua tentu ia akan sengasara. Berbeda dengan seseorang yang menggunakan masa mudanya untuk hal-hal yang positif, belajar, menuntut ilmu, menyiapkan diri dengan berbagai keterampilan dan aktifitas lainnya yang bersifat positif. Kita sudah sering melihat bagaimana seseorang di masa tuanya hidup sejahtera karena sejak masa muda sudah dipersiapkan dan direncanakan dengan sempurna.
Menikmati masa muda bukan berarti meninggalkan hal-hal yang menjadi ciri khas anak muda seperti bergaul dengan teman sebayanya atau melakukan aktifitas dalam sebuah komunitas. Menikmati masa muda adalah mengarahkan setiap aktifitas yang dilakukan pada masa muda untuk sesuatu yang memiliki manfaat dan berguna, baik bagi dirinya ataupun bagi masa depannya. Jadi menikmati masa muda bukan dengan menggunakannya tanpa makna, kalau hanya bersenang-senang itu namanya bukan menikmati tapi menyi-nyiakan masa muda.
Sebagaimana sabda Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasalam bahwa gunakanlah masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Ini berarti masa muda harus digunakan untuk hal-hal yang dapat bermanfaat di masa tua. Karena itu untuk generasi muda, optimalkan potensimu untuk meraup perbekalan bagi masa tuamu. Setuju?     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...