Senin, 07 Februari 2011

Seri Menikmati Hidup 003 : Menikmati Gundah


Oleh : Abdurrahman Misno Bambang Prawiro

Bagaimana perasaan anda ketika memiliki banyak harta namun selalu ditimpa bencana? Atau miskin harta dan banyak ditimpa bencana? Saya yakin tidak ada dari satu orangpun yang akan menginginkan keduanya. Setiap manusia menginginkan kebahagiaan, hidup sejahtera dan tidak ada gangguan. Hidup bahagia sendiri bisa berupa diberikan anugerah harta yang melimpah atau keadaan hati yang tak pernah gundah dan gelisah.
Namun setiap manusia tentu pernah mengalami perasaan gundah dan gelisah, perasaan khawatir dan merasa hidup penuh cobaan. Perasaan gundah sendiri seringkali berupa keadaan hati yang tidak nyaman. Hal ini disebabkan oleh banyaknya permasalahan hidup yang setiap hari kita hadapi. Bagaimana kita menikmati perasaan gundah ini?
Setiap manusia pasti diberikan berbagai cobaan kehidupan, karena kehidupan ini adalah juga cobaan. Karena itu jika hidup kita selalu ditimpa musibah, hati kita selalu merasa gundah, ingatlah di sana ada hikmah yang harus kita bedah.
Kegelisihan dan kegundahan muncul karena keadaan hati yang tidak pasrah. Percayalah….. gundah adalah perasaan yang timbul akibat permasalahan yang kita hadapi hanya dengan menggunakan logika/nalar. Memang benar bahwa setiap manusia diberikan akal dan pikiran untuk digunakan, namun tidak semua permasalahan dapat diselesaikan dengan nalar. Berapa banyak permasalahan yang kita hadapi dapat teratasi tanpa dapat  diprediksi. Berapa banyak kesu  litan hidup yang tiba-tiba ada jalan keluar yang tidak tahu dari mana dan bagaimana caranya.
Itulah pertolongan dari Allah ta’ala, ketika hati gundah karena banyak masalah, serahkan semua pada Sang Pencipta (Allah ta’ala) niscaya kemudahan itu akan sirna. Dari sini kita dapat menikmati gundah kita bahkan kita dapat merasakan bagaimana perasaan gundah dan gelisah bisa mengantarkan kita kembali ke jalanNya. Maksudnya ?
Ketika kegelisahan dan rasa gundah itu muncul maka nikmatilah ia…. Karena itulah bukti dari kelemahan kita sebagai manusia. Nikmati rasa gundah ini, jangan berhenti, jika anda tak pernah menikmatinya bisa jadi rasa sombong telah bersemayam dalam hati. Sekali lagi nikmati….. rasakan bahwa diri ini begitu resah, gundah dan gelisah. Itulah manusia….. kegelisahan adalah rasa kemanusiaan.
Selanjutnya setelah kita dapat menikmatinya kembalikan semua kesadaran bahwa semua yang menimpa kita adalah takdirNya. Serahkan semua permasalah hanya kepadaNya, pasrahkan semuanya….. biarkan Allah ta’ala akan menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi. Biarkan tanganNya diulurkan pada kita agar semua perasaan gundah ini tidak terasa lagi menyempitkan dada. Jangan gunakan nalar yang hanya menghilangkan rasa tawakal kita kepadaNya. Dekatkanlah diri padaNya pasti Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita. Dia sangat paham dan sayang dengan hamba-hambaNya tidak mungkin akan menyia-nyiakannya.
Yakin…. Pasrah dan tawakal padaNya di situlah kita akan dapat menikmati gundah dan gelisah dalam dada. Kenapa kita selalu gundah padahal takdir ini sudah diciptakan sebelum kita ada, bahkan ketika seluruh manusia belum lagi ada di dunia.
Secara ringkas dapat disebutkan bahwa perasaan gundah, gelisah, resah dan perasaan yang tidak mengenakan hati adalah anugerah, kita dapat menikmatinya, berikut adalah nilai positifnya :
1.Perasaan gundah adalah manusiawi, ini menunjukan bahwa kita adalah manusia.
2.Gundah menunjukan kita lemah dan ada Dzat Yang Maha Kuat
3.Gundah adalah cobaan hidup karena hidup sendiri adalah cobaan
4.Gundah adalah perasaan hati karena itu kembalikanlah kepada Dzat yang membolak-balikan hati.

Adapun jalan keluarnya adalah serahkan semuanya kepada Allah ta’ala pasti Dia akan memberikan jalan terbaik untuk kita. Yakin, serahkan, pasrahkan semuanya…..     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...