Senin, 07 Maret 2011

Bila Tiba Batas Waktuku

Oleh Ummu Adzkia Khan


Malam gelap terselimuti mendung.Hawa dingin merasuk berhembus.Mata ini menatap kelopak bougenville yang berguguran tertiup angin dan juga menatap lambaian-lambaian dedaunan yang berarak diatas dahan yang juga  tertiup angin.      Sesekali terdengar olehku suara-suara binatang malam yang memecah kesyahduan malam.Mereka senantiasa bertasbih memuji Rabb yang menciptakannnya.Karena sesungguhnya”Langit yang tujuh,bumi dan semua yang berada didalamnya bertasbih kepada Allah dan tak ada suatupun melainkan bertasbih memujiNya tetapi kamu sekalian tidak mengerti   tasbih mereka”.[Al-Isra’:44]. Dalam keheningan malam,, memoriku merekam dengan cepat sebuah potongan ayat:

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu,maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya.”[Al-A”raaf:34]

Allah menyebut batas waktu itu adalah “AJAL”Bila ia tiba tidak ada yang mampu menahannya. Dan Allah juga berfirman”Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS, Al-Munafiqun, 63:11
).


Memoryku juga masih merekam pemandangan perkuburan yang berada diareal pemakaman.Dimana orang-orang yang di cintai kini telah pergi…..pergi meninggalkan dunia…pergi kealam kubur atau pergi kealam barzakh..

Sejenak merenunglah dan bermuhasabah diri,bersimpuh dihadapan Illahi Rabbi ..bagaimana kalau aku yang kini pergi..bagaimana kalau aku yang sekarang sedang menghadapi detik-detik dahsyatnya proses sakaratul maut..bagaimana kalau akulah sekarang yang menghuni alam kubur atau alam barzakh??.Tak terasa bola kristal yang berada disudut matakupun pecah dan mengalir dengan derasnya….karena tidak dipungkiri lagi suatu saat nanti aku juga pasti  akan merasakannya,merasakan dahsyatnya sakaratul maut dan akan menyusulmu..menyusulmu pergi kealam selanjutnya..yaitu alam kubur,atauAlam barzakh..

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
(al Ankabut: 57)
Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".(Al Jumu'ah 8).

>>>Alam Kubur…

Apa kata Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai alam kubur?..Diriwayatkan dari Hani hamba sahaya ‘Usman bin Affan beliau berkata”Usman menangis jika berdiri disisi kuburan hingga jenggotnya basah.Dikatakan kepadanya:Anda tidak menangis ketika disebutkan Surga dan Neraka.Dan ketika disebutkan kubur anda menangis.Beliau berkata”Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah  Shallallahu ‘alaihi wasallam Bersabda:Kuburan adalah tempat pertama dari kehidupan akhirat,jika seseorang selamat darinya maka[ kehidupan] setelahnya akan lebih mudah,dan jika seseorang tidak selamat darinya maka[ kehidupan] setelahnya akan lebih sulit.{Shahih Ibnu Majah:3442}.

>>Alam Barzakh…

Apa itu alam barzakh?.. Alam barzakh adalah nama tempat diantara dunia dan akhirat.Allah Ta’ala berfirman:”Dan dihadapan mereka ada dinding sampai hari mereka di bangkitkan”{QS.Almukminun:100}.Dialam itu akan ada adzab dan nikmat kubur karena kubur bisa menjadi bagian jurang neraka atau bagian dari taman surga sekalipun mayit itu terbakar,tenggelam,dimakan binatang,ia akan mendapatkan adzab atau nikmat kubur sesuai dengan amalnya..

Sebelumnya…

>>Saat Menghadapi Detik-detik Dahsyatnya Saat Sakaratul Maut….<<

 Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda:“Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi).Dalam hadis yang lain Sabda Rasulullah Shalallahu”alaihi Wassallam : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari).
Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki”.
“Demi malaikat –malaikat yang mencabut nyawa dengan keras.”[QS.79:1]
Yakni ,malaikat-malaikat yang ditugaskan  untuk mencabut nyawa orang-orang kafir,fajir,munafik.Malaikat  tersebut mencabutnya dengan “Gharqa”yakni dengan keras,malaikat itu berkata kepada ruh orang-orang kafir,fajir,dzalim :”Keluarlah wahai jiwa yang busuk yang bersemayam dalam jasad yang buruk,keluarlah menuju kemurkaan Allah!.”Maka ruh itu lari dan tak ingin keluar ..ia bercerai berai dalam jasad.Hingga malaikat menangkapnya dengan keras lalu mencabutnya dengan keras,sehingga tubuhnya nyaris bercerai berai  karena cabutan tersebut.
Adapun  ruh orang-orang mukmin –semoga Allah menjadikan kita  termasuk orang-orang mukmin-. Dalam firmanNya:
“Dan demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa dengan lemah –lembut.”[ QS.79:2].Yakni malaikat-maalikat yang mencabut nyawa orang-orang mukmin[shalih].Malaikat tersebut mencabutnya dengan lemah lembut seperti “Al-Ansyuuthah”’yakni simpul tali yang mudah lepas.Yakni simpul tali yang apabila  salah satu ujung ditarik maka ujung yang lain akan terurai dengan mudah dan cepat.Maka para malaikat turun untuk mencabut nyawanya,mereka menyampaikan kabar gembira:Keluarlah wahai jiwa yang baik yang bersemayam dalam jasad yang baik,keluarlah menuju keridhaan Allah!Dan perkataan-perkataan yang sejenis yang meringankannya sehingga jasadnya tidak bercerai berai,lalu ruh itupun keluar dengan mudah.[HR.Imam Ahmad dalam Musnadnya,(1V/287),Abu Dawud dalam kitab As-Sunnah,bab :pertanyaan dalam kubur,no.(4753)/Dan Al-Hakim(1/37).Beliau berkata:”Shahih,sesuai dengan syarat   Muslim.Dan disetujui Adz-Dzahabi.{lihat juga dalam tafsir juz’amma”Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin.Tafsir ibnu Katsir}

>>Bahagia Dengan Husnul Khatimah Sengsara Dengan Su’ul Khatimah<<

Husnul khatimah adalah akhirnya yang baik. Yaitu seorang hamba, sebelum meninggal, ia diberi taufiq untuk menjauhi semua yang dapat menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dia bertaubat dari dosa dan maksiat, serta semangat melakukan ketaatan dan perbuatan-perbuatan baik, hingga akhirnya ia meninggal dalam kondisi ini. Dalil yang menunjukan makna ini, yaitu hadits shahih dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu, ia berkata,
”Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya". [HR Bukhari dan selainnya.Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda."Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya, maka Allah memanfaatkannya”. Para sahabat bertanya,”Bagaimana Allah akan memanfaatkannya?” Rasulullah menjawab,”Allah akan memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum dia meninggal.” [HR Imam Ahmad, Tirmidzi, dan dishahihkan al Hakim dalam Mustadrak].

>>Tanda-Tanda Husnul Khatimah…
Tanda-tanda husnul khatimah banyak yang telah disimpulkan oleh para ulama dengan penelitian terhadap nash-nash yang terkait. Di sini kami bawakan sebagian tanda-tanda tersebut, di antaranya :

1]. Mengucapkan kalimat syahadat saat akan meninggal.
Dalilnya adalah hadits riwayat al Hakim dan selainnya, bahwasannya Rasullullah Shallallahu 'alaihi wa sallambersabda :
"Barangsiapa yang akhir ucapannya”LAA ILAHA ILLALLAH”, maka ia masuk surga".

2. Meninggal dengan kening berkeringat.
Berdasarkan hadits riwayat Buraidah bin al Hashib Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :


”Kematian seorang mukmin dengan keringat di kening".

3]. Meninggal pada malam Jum`at atau siangnya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda :

"Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum`at atau malam Jum`at, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur". [HR Ahmad dan Tirmidzi]

4]. Mati syahid di medan jihad di jalan Allah, atau mati saat menempuh perjalanan untuk peperangan di jalan Allah, mati karena tertimpa sakit tha’un (pes), atau mati karena tenggelam. Dalilnya adalah hadits riwayat Imam Muslim dalam Shahih-nya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Siapakah orang yang syahid menurut kalian?” Para sahabat menjawab,”Orang yang terbunuh di jalan Allah, maka ia syahid”. Rasulullah bersabda,”Kalau begitu, orang yang mati syahid dari umatku sedikit,” mereka bertanya,”Kalau begitu, siapa wahai Rasulullah?” Beliau n menjawab,”Orang yang terbunuh di jalan Allah, ia syahid. Orang yang mati di jalan Allah, maka ia syahid. Orang yang mati karena sakit tha’un, maka ia syahid. Barangsiapa yang mati karena sakit perut, maka ia syahid. Dan orang yang (mati) tenggelam adalah syahid”.


5]. Mati karena tertimpa reruntuhan.
Berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
"Orang yang mati syahid ada lima, (yaitu) : orang yang (mati) terkena penyakit tha’un, sakit perut, orang yang tenggelam, orang yang terkena reruntuhan dan orang yang syahid di jalan Allah".


6.] Tanda husnul khatimah, yang khusus bagi wanita, ialah meninggal saat nifas, ataupun meninggal saat sedang hamil.
Dalilnya, hadits riwayat Imam Ahmad dan selainnya, dengan sanad yang shahih dari ‘Ubadah bin ash Shamit Radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan beberapa syuhada’, di antaranya :
"Dan wanita yang dibunuh anaknya (karena melahirkan) masuk golongan syahid, dan anak
itu akan menariknya dengan tali pusarnya ke Surga."

7. Meninggal karena terbakar dan radang selaput dada.
Sebagai dalilnya, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyebutkan macam-macam orang yang mati syahid, termasuk orang yang mati terbakar. Demikian pula orang yang meninggal lantaran menderita radang selaput dada, yaitu bengkak yang meradang, nampak pada selaput yang ada di bagian dalam tulang-tulang rusuk.Adapun haditsnya diriwayatkan oleh Abu Daud dalam sunannya
.

8.] Diantara dalil yang menjelaskan jenis kematian syahid yang lain adalah hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dan an Nasaa-i dan selain keduanya, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Barangsiapa yang terbunuh karena membela hartanya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena membela keluarganya, maka ia syahid. Barangsiapa terbunuh karena membela agamanya, maka ia syahid. Dan barangsiapa yang terbunuh karena membela darahnya, maka ia syahid.

9] Meninggal karena sedang ribath (menjaga wilayah perbatasan) di jalan Allah Ta`ala.
Berdasar hadits riwayat muslim dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:

"Berjaga-jaga sehari-semalam (di daerah perbatasan) lebih baik daripada puasa beserta shalat malamnya selama satu bulan. Seandainya ia meninggal, maka pahala amalnya yang telah ia perbuat akan terus mengalir, dan akan diberikan rizki baginya, dan ia terjaga dari fitnah".

10] Meninggal dalam keadaan melakukan amal shalih.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah karena mencari wajah (pahala) Allah kemudian amalnya ditutup dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa berpuasa karena mencari wajah Allah kemudian amalnya diakhiri dengannya, maka ia masuk surga. Barangsiapa bershadaqah kemudian itu menjadi amalan terakhirnya, maka ia masuk surga. (HR Imam Ahmad dan selainnya)".

Demikian beberapa tanda husnul khatimah yang telah disimpulkan dari berbagai nash. Syaikh Muhammad Nashirudin al Albani mengingatkan hal itu di dalam kitab beliau, Ahkamul Janaiz.


>>>Su’ul Khatimah….
Su’ul khatimah (akhir yang buruk) adalah, meninggal dalam keadaan berpaling dari Allah Azza wa Jalla, berada di atas murkaNya serta meninggalkan kewajiban dari Allah.
Tidak diragukan lagi, demikian ini akhir kehidupan yang menyedihkan, selalu dikhawatirkan oleh orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjauhkan kita darinya.

Terkadang nampak pada sebagian orang yang sedang sakaratul maut, tanda-tanda yang mengisyaratkan su’ul khatimah, seperti : menolak mengucapkan syahadat, justru mengucapkan kata-kata jelek dan haram, serta menampakkan kecendrungan padanya, dan lain sebagainya.

Kami perlu menyebutkan sebagian contoh nyata kejadian tersebut.

Kisah yang dibawakan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya, al Jawaabul Kaafi, bahwa ada seseorang saat sakaratul maut, dia diingatkan, “Ucapkanlah” LAA ILAHA ILLALLAH”.  Lalu orang itu menjawab: “Apa gunanya bagiku. Aku pun tidak pernah mengerjakan shalat karena Allah, meskipun sekali,” akhirnya ia pun tidak mengucapkannya.

Al Hafizh Rajab rahimahullah dalam kitab Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, menukil dari salah satu ulama, ‘Abdul ‘Aziz bin Abu Rawwad, beliau berkata: “Aku menyaksikan seseorang, yang ketika hendak meninggal ditalqin (diajari)” LAA ILAHA ILLALLAH”. Akan tetapi, ia mengingkarinya pada akhir ucapannya.

Kemudian Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bertanya kepadanya tentang orang ini. Ternyata ia seorang pecandu khamr (minuman keras). Selanjutnya Syaikh ‘Abdul ‘Aziz berkata: “Takutlah kalian terhadap perbuatan-perbuatan dosa, karena perbuatan dosa itu yang
telah menjerumuskannya”.

>>Dan Kini Eengkaupun Terbujur Kaku Dipembaringan<<<

 “ Inna lillahi wa innaa ilahi raji’un…Dan sekarang engkaupun kini telah pergi. . Isak tangis sanak kelurgamu..orang-orang yang engkau cintaipun menangisi kepergianmu..isak tangis suamimu  yang dicintai atau...isak tangis istri yang dicintai..,anak-anak yang dicintai dan juga teman,karib kerabatmupun turut serta menangisi kepergianmu…”
Mata indahmu kini terpejam,senyum indah yang tersungging dibibirmu kini tertutup rapat.Dan cantiknya wajahmu atau tampannnya wajahmu kini pucat pasi terbujur kaku di pembaringan berbalutkan kain kafan.Tak ada lagi yang dapat engkau  kerjakan .Dan kinipun orang-orang yang akan memandikan jasadmu dan  menshalatkanmu..

>>>Saatnyalah Engkaupun Kini Berada di Areal Pemakaman<<<

 Orang-orang yang mencintaimu, hanya dapat mengantarkanmu,mengiringimu kekompleks pemakaman.Setelah itu, merekapun pergi meninggalkanmu sendirian berada didalamnya hanya berupa amal kebajikan,amal shalih yang dikerjakan selama hidupmu yang akan menemanimu atau amal kejelekanmu,kemaksiatanmu,amal burukmu yang akan menemanimu. Rasulullah Shallallahu”alaihi Wassallam bersabda”Jika seorang insan meninggal dunia,maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara:sedekah jariyah,ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendo’akannya.”[HR.Muslim(4310)].

>>>Detik Pertama di Dalam Kubur…<<<

Segera datanglah kedua malaikat itu…Malaikat itu datang setelah engkau dikuburkan.Kedua  malaikat itu datang menghampirimu dan berada disisimu dan sedang menanyaimu.Diriwayatkan  dari Ustman bin Affan radhiyallahu’anhu berkata Adalah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassallam seusai menguburkan seorang mayit Beliau berdiri lalu berkata:”Mintalah ampunan kepada Allah untuk saudara kalian ini dan mohonlah ketetapan kepada Allah karena sekarang ia sedang ditanya”.{HR.Abu Dawud ,Shahih}.Dan dalil ini merupakan sanggahan atas  anggapan yang beredar ditengah-tengah kaum muslimin bahwa mayit baru akan ditanya oleh malaikat apabila apabila orang-orang yang mengantarnya telah berjalan tujuh langkah dari kuburnya.

  >>> Ciri-ciri Dan Nama Kedua Malaikat itu?..<<<

Malaikat yang hitam lagi kebiru-biruan itu mandatangimu...Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda”Jika seorang mayit dikubur maka dua malaikat yang hitam lagi kebiru-biruan” akan mendatanginya yang satu namanya Munkar dan yang satu lagi Nakir”.{Kitab As-Shahiihah:1391}.

>>>Saatnya Engkaupun ditanyai oleh kedua malaikat itu<<

Apa yang ditanya oleh kedua malaikat itu?...
Seorang hamba tidak akan ditanya kecuali masalah ibadah dan agama.Diriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu”alaihi Wassallam bersabda:”Jika seorang mukmin telah diletakkan di dalam kubur datang kepadanya malaikat bertanya:”Apa yang dahulu kamu sembah? Lalu Allah memberikan petunjuk kepadanya’dia berkata:dahulu aku menyembah Allah. lalu ia bertanya lagi,Apa yang kamu katakan kepada orang ini?Dia menjawab:”Dia adalah hamba Allah dan UtusanNya,dia sama sekali tidak ditanya yang lainnya{H.R Bukhari}

>>>Adzab Dan Nikmat Kubur itu Benar-Benar Terjadi..…

Ketika engkau berada dialam kubur kehidupan seperti apa yang dapat
dirasakan..adzabkah atau nikmat yang dirasakan?..Diriwayatkan  dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu”alaihi Wassallam bersabda:Sesungguhnya para mayit(yang buruk amalnya)akan disiksa didalam kuburnya sehingga binatang ternak mendengar suara mereka{Kitab Ash-Shahiiha 1377}.dalam hadis lain diriwayat kan dari Anas Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu”alaihi Wassallam bersabda”Seandainya (tidak ada kekhawatiran)kalian tidak akan menguburkan,niscaya aku akan mohon kepada Allah agar ia mendengarkan kepada kalian siksa kubur yang aku dengar{H.R Muslim:2867}.Dan didalam AlQur’qn banyak dalil tentang adzab kubur diantaranya:
“Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang”{Q.S Al Mu’min:46}AlQurtubi berkata”Jumhur ulama Ahlu Sunnah mengatakan bahwa ini ada di alam barzakh, dan ini merupakan Hujjah adanya adzab kubur(Fathul Bari 3/233).Dan dilihat juga Q.S At-Taubah:101,Al-Isra’:75,Ibrahim:27,Thaha:124,dll.Dan juga dalam lafadz lain, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassallam bersabda”Mintalah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur,karena sesungguhnya adzab kubur itu benar-benar terjadi”.{Fathul Bari,3/242}.

Apakah adzab kubur itu menimpa jasad ataukah menimpa ruh?...
Pada dasarnya adzab kubur itu menimpa ruh,karena hukuman setelah mati adalah bagi ruh,sedangkan jasadnya adalah sekadar bangkai yang rapuh.Akan tetapi Syaikhul islam Ibnu Taimiyah pernah berkata bahwa ruh kadang masih bersambung dengan jasad sehingga diadzab atau diberi nikmat bersama-sama.Adapula pendapat lain dikalangan Ahlus Sunnah bahwa adzab atau nikmat dialam kubur itu menimpa jasad ,bukan ruh.Pendapat ini beralasan dengan bukti empiris.Pernah dibongkar sebagian kuburan dan terlihat ternyata bekas siksa yang menimpa jasad.Dan pernah juga dibongkar kuburan lain ternyata bekas nikmat yang diterima oleh jasad itu.Beralasan  dari kejadian-kejadian itu,ulama menyatakan bahwa ruh terkadang bersambung dengan jasad,sehingga siksa itu menimpa ruh dan jasad.Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassallam bersabda:”Sesungguhnya  kubur itu akan menghimpit orang kafir sehingga remuk tulang –tulang rusuknya”.Penghimpitan kubur akan dialami siapa saja  baik ia mu’min atau kafir,orang shalih,atau orng fajir bedanya penghimpitan yang dialami orang mu’min tidak berlangsung selamanya,sebatas banyaknya dosa yang dilakukan selama hidup tidak seperti orng kafir yang terus-menerus.Hal ini sebagaimana yang disabdakan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassallam bersabda:”Sesungguhnya kubur itu memiliki himpitan seandainya salah seorang dapat selamat darinya niscaya selamatlah Sa’ad bin Mu’adz.{Kitab Ash-Shahiihah 1695}

>>Siapa saja Pelaku maksiat yang mendapat adzab kubur…

1]Siksaan bagi yang suka mengadu domba dan tidak bersuci ketika buang air kecil. Sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassallam lewat disebuah kebun dari perkebunan madinah atau mekkah,lalu beliau mendengar suara dua orang yang sedang disiksa didalam kuburnya Rasulullah Shallallahu”alaihi Wassallam bersabda:Mereka disiksa padahal mereka bukan disiksa karena melakukan dosa besar.Setelah itu Beliau bersabda:tentu saja karena salah satu diantara mereka tidak berhati-hati ketika buang air kecil dan yang lainnya orang yang suka  mengadu domba orang lain.”{H.R Bukhari 216}

2]Siksaan bagi mayit yang diratapi.
, Rasulullah Shallallahu”alaihi Wassallam bersabda:”Mayit akan disiksa didalam kubur karena ratapan yang ditujukan kepadanya.”{H.R Bukhari 1292}.

3]Siksaan bagi orang yang mengambil Al-Qur’an tetapi ia menolaknya dan tidur meninggalkan shalat wajib,pembohong,para pezina dan pemakan riba{H.R Bukhari7047}.

4]Ibnu Qayyim dalam kitabnya”Ar-Ruh”pada pasal 9 telah merinci orang-orang yang mendapat adzab kubur,diantaranya:
*)Penyanyi dan yang mendengarkannya.
*)Pemabuk,pencuri,penyogok dan penipu.
*)Mendatangi dukun,peramal,dan ahli nujum.
*)Melalaikan shalat hingga akhir waktunya.
*)Tidak menunaikan haji padahal ia sudah  mampu.
*)Berfatwa tanpa ilmu syar’I,Termasuk orang mendahulukan pendapat
Dan jalan pikirannya sendiri daripada Sunnah Rasulullah         Shallallahu’alaihi Wassallam
*)Mengajak Bid’ah.

>>Siapa saja yang selamat dari fitnah dan adzab kubur?..

1].Orang yang mati syahid{H.R Tirmidzi, shahih:1358}.
2]Ribath fi Sabilillah,maksudnya menjaga wilayah islam dan perbatasan-perbatasan dari musuh-musuh islam(H.R Muslim:1913}.
3].Mati karena sakit perut.{Sahih Sunan An-Nasa’i:1939}.
4}.Membaca Surah Al-Mulk(Surah Tabarak)setiap malam.Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, , Rasulullah Shallallahu”alaihi Wassallam bersabda:”Surah Tabarak adalah Pencegah dari adzab kubur.”{Kitab Ash-Shahiihah:1140}.
5].Orang yang mati pada hari atau malam jum’at.
Rasulullah Shallallahu”alaihi Wassallam bersabda:”Tidaklah seorang mu’min meninggal pada hari atau malam jum’at kecuali Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur.”{H.R.Tirmidzi,Shahih 858}.

>>Hal-Hal dari orang yang masih hidup yang dapat memberi manfaat kepada mayit..

1].Do’a kaum muslimin pada shalat jenazah.{H.R. Muslim:948}.
2].Shadaqah,jariyah yang dilakukannya ketika hidup,ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendo’akannya.{H.R.Muslim:1631}.
3].Do’a dan permohonan ampun yang dilakukan kaum muslimin kepadanya kapan saja.{Kitab Shahih Al-Jami’:5920}. Dari Anas radiyallahuanhu berkata bahwa ada tujuh macam pahala yang dapat diterima seseorang itu setelah meninggal dunia
1. Siapa yang mendirikan masjid maka tetap pahalanya selagi masjid itu digunakan oleh orang untuk beramal ibadah di dalamnya
2. Siapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya
3. Siapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selagi ada orang yang membacanya
4. Orang yang menggali sumur selagi ada orang yang menggunakannya
5. Siapa yang menanam tanam-tanaman selagi ada yang memakannya baik dari manusia atau burung
6. Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ia diamalkan oleh orang yang mempelajarinya
7. Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya dan beristighfar baginya yakni anak yang selalu diajari ilmu Al-Qur'an dan Assunnah maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri

.Demikianlah sesungguhnya keadaan seseorang saat tutup usia memiliki nilai tersendiri, karena balasan baik dan buruk yang akan diterimanya tergantung pada kondisinya saat tutup usia. Sebagaimana dalam hadits yang shahih

”Sesungguhnya amalan itu (tergantung) dengan penutupnya". [HR Bukhari dan selainnya]

Oleh sebab itulah, seorang hamba Allah yang shalih sangat merisaukannya. Mereka melakukan amal shalih tanpa putus, merendahkan diri kepada Allah agar Allah memberikan kekuatan untuk tetap istiqamah sampai meninggal. Mereka berusaha merealisasikan wasiat Allah Azza wa Jalla :

"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati melainkan dalam keadaan muslim (berserah diri)". [Ali Imran : 102]
. Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila Allah menghendaki kebaikan pada hambanya, maka Allah memanfaatkannya”. Para sahabat bertanya,”Bagaimana Allah akan memanfaatkannya?” Rasulullah menjawab,”Allah akan memberinya taufiq untuk beramal shalih sebelum dia meninggal.” [HR Imam Ahmad, Tirmidzi, dan dishahihkan al Hakim dalam Mustadrak].


*****
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ila hailla anta astaghfiruka wa atuubu ilaika.
………………………………………………………………………………………………………….
Referensi
[1].Kitab “Ar-Ruh”Karya  Syaikh Ibnu  Qayyim Al-Jauziyah.
[2].Tafsir Juz,amma  ”Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin”.
[3].Tafsir Ibnu Katsir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...