Selasa, 22 Maret 2011

Bom datang... Ninjapun meradang...


Oleh Ummu Afif


Ketika saya melewati segerombolan anak-anak SMU. Tiba-tiba salah satu dari mereka berkata “minggir-minggir…”Ninja” mau lewat. Hmm…Julukan seperti ini memang melekat erat pada diri kami. Tatkala teror bom sedang marak…Julukan Ninja menjadi booming kembali. Ada banyak cerita di balik orang-orang yang mendapat julukan ini. Ada yang menangggapinya dengan santai…”ah..sudah biasa…” Ada juga yang setengah emosi, kemudian menghampiri….”Kamu orang Islam bukan..? Sesama orang Islam tuh nggak boleh menghina”


Saya sendiri dalam menyikapi julukan itu terasa lebih santai. Mungkin karena terlalu sering, dan dari beberapa pengalaman yang ada, jadi tidak terlalu ambil pusing “Ninja kan jagoan…Berarti saya jagoan dong…he he.." Ketika di dalam kereta atau angkutan umum, rasanya pe de – pe de aja, walaupun ratusan mata yang ada di dalam kereta memandang aneh… Mereka awam, yang mereka nilai adalah pakaian dan penampilan kita. Ditambah lagi berita-berita di televisi yang selalu mengkaitkan antara bom dan Islam garis keras. Seolah kita yang berpenampilan ala ninja dan celana kebanjiran adalah biang keladi dari semua aksi teror bom...Cuek ajalah…Apalah arti perkataan manusia?

Saya jadi teringat perkataan seorang teman, saat itu saya masih belum berpakaian ala ninja…”Biar aja di musuhin manusia, dari pada dimusuhin Alloh. Dimusuhin manusia paling lama 60 tahun, sedang dimusuhin Alloh…Wa’iyadzubillah.” Perkataan teman ini selalu terngiang di telinga saya. Ada benarnya, tapi bukan berarti “para ninja” malalaikan mu’amalah dengan sesama manusia. Islam itu mudah, namun jangan karena mudah kita malah memudah-mudahkan. Dengan berpakaian ala ninja bukanlah satu penghalang bagi kita untuk beraktifitas. Bagaimana da’wah yang haq ini sampai kepada mereka, jika kita menutup diri, tidak mau bermu’amalah dengan mereka dengan alasan takut terbawa kepada hal yang negatif.

Saudariku…banyak diantara mereka yang kita pandang awam, namun mempunyai akhlaq yang baik. Kita dapat mengambil manfaat dari pertemanan itu dengan menghilangkan image “exclusive” yang biasa melekat pada diri kita para “ninja”. Bergaul yang syar’i seperti tulisan yang pernah di up load di blog ini. Ingatlah manusia yang baik adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

Wallohu A’lam  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...