Senin, 07 Maret 2011

Diary Seorang suami

Oleh Ummu Adzkia Khan 


Istriku tercinta,aku menulis catatan ini sebagai  bukti cintakukepadamu dan keridhoaku menerimamu sebagai istri,aku telah menyerahkan hidupku untukmu. Dalam hatiku berkata,inilah wanita yang bias menjadi ibu anak-anakkudan cocok menjadi istriku. Inilah mawaddah  dan sakinah,inilah raihanah rumahku. Aku bimbing tanganmu bersama-sama mengarungi samudra dengan bahtera rumah tangga, menuju ke pantai yang penuh kedamaian di sisi Ar-Rabb Ar- rahman.



Akan tetapi tiba-tiba datang topan badai menghalangi jalan kita,angina bertiup kencang. Kalau kita berdua tadak segera sadar niscaya kita akan kehilangan kendali,bahtera dan kita akan tersesat arah. Aku berkata dalam hati:  Tidak! Aku tidak akan membiarkan bahtera ini karam. Maka aku pegang perat penaku dan aku buka lembaran kertasku. Lalu aku tulis teguran halus ini dari seorang kekasih kepada kekasihnya.

v     Istriku tercinta, tidakkah engkau ingat pada awal pernikahan kita dahulu engkau adalah lambing kecantikan, kemudian aku tidak mengerti mengapa penampilanmu sampai pada taraf demikian parah, awut-awutan dan tak enak dilihat. Apakah engkau lupa bahwa termasuk salah satu sifat wanita shalihah adalah apabila suaminya memandang kepadanyaniscaya akan membuatnya senang.

v     Sayangku, tidakkah engkau ingat, berulang kali engkau mengungkit-ungkit jasatmu kepadaku, menyebut-nyebut kewajiban-kewajiban rumah tangga yang telah engkau lakukan untukku,pelayanan yang telah engkau berikan kepada tamu-tamuku dan dalam melayani kebutuhanku,apakah engkau lupa firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala “Hai orang –orang yang beriman,janganlah kamu menghilangkan  pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti(perasaan sipenerima).(QS.Al-Baqarah:264)

v     Tidakkah engkau ingat duhai kekasihku,berapa kali kita berjanji pada saat-saat pernikahan bahwa kita saling bahu-membahu dlam ketaatan,menghidupkan cahaya sunnah didalam kelurga,karib kerabat dan orang-orang terdekat kita.dan berikrar utuk focus dalam mendidik anak-anak kita kepada pendidikan islami,tetapi realitanya kita sibuk mengikuti perkembangan mode ,hanyt mengikuti cerita-cerita ,kisah-kisah,pernak-parnik dan mengejar harta darimanapun sumbernya.

v     Sayangku,tidakkah engkau ingat seringnya engkau menggerutu,tidak qanaah(puas) menerima rezeki yang telah Allah berikan kepada kita.Haruskah aku menjalani usaha yang haram demi mewujudkan keinginanmu?Apakah engkau lupa kisah wanita yang berkata kepada suaminya:”Bertakwalah engkau kepada Allah dalam memperlakukan kami,sungguh kami bisa sabar menahan lapar namun kami tidak akan sabar menanggung panasnya api naar.

v     Ingatkah dirimu ,betapa sering aku bangun dari tidurku dibagian akhir malam untuk mengerjakan shalat malam,ternyata aku dapati engkau asyik menonton film.Bukankah lebih baik engkau berzikir mengingat Allah dan mengerjakan shalat malam…

v                 Sayangku,ingatkah dirimu ketika engkau keluar dari rumah tanpa seizinku untuk mengunjungi keluargamu  dan ketika engkau memasukkan temanmutemanmu fulanah kedalam rumahku  padahal aku telah melarangmu memasukkannya kedalam rumah!Lupakah dirimu bahwa itu merupakan hakku,

v     Kekasihku,ingatkah dirimuketika keluargaku datang mengunjungiku,demikian pula teman-temanku,namun aku lihat engkau menampilkan wajah muram,berat langkah kakimu dan bermuka masam!.Memang engkau telah menghidangkan  kepada mereka makanan yang lezat dan mengundang selera,akan tetapi semua itu tiada artinya karena muka masam mu itu!.

Sayangku,aku senantiasa mengatakan kepadamu  dengan sepenuh hatiku bahwa” aku mencintaimu”.
Aku berharap kita bias bersama-sama meraih ridha Allah(Ar-Rahman).Barangkali aku juga banyak melakukan kesalahan dan mengabaikan hakmu.Dan barangkali aku tidak menyadari kekuranganku dalam melaksanakan kewajiban terhadapmu dan dalam menjaga perasaanmu. Aku memohon kepadamuagar membalas risalah ini,silahkan ungkapkan apa yang terbetik dalam benakmu
.Bukankah tujuan kita berdua adalah satu.Kita telah menumpang bahtera yang satu dan tujuan kita yang satu.Tujuan kita adalah selalu bersama-sama didunia dan akhirat dijannah ‘Adn.Jangan engkau biarkan angin badai menghantam kita sehingga membuat kita tersesat jalan..
.dari suami mu



 [di salin dari buku Berjudul asli Kuuni Zaujatan Naajihatan,Penulis Dr.Najla’As-sayyid  Nayyil.edisi Indonesia: Bekal para istri penerjemah Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...