Kamis, 17 Maret 2011

Hidayah Itu Mahal.....

Oleh : Abdurrahman 



Dalam satu hari satu malam tak bosan-bosannya kita memohon hidayah dan taufik kepada Allah ta'ala untuk dapat menapaki jalan Shiratal Mustaqim. Hal ini dilakukan karena ternyata hidayah itu sangat mahal harganya, ia hanya dapat digapai oleh mereka yang tulus ikhlas mengharap keridhaan Allah ta'ala. Ada hikmah yang luar biasa kenapa kita harus memohon hidayah taufik ini. Allah ta'ala berfirman : 

إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. QS Al-Qashas : 56. 
Ini adalah ayat yang ditujukan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam ketika beliau mendoakan pamannya Abu Thalib agar memeluk Islam. ayat ini juga menunjukan kembali kepada kita bahwa hidayah itu mahal harganya, bukan hany amahal ia adalah sebuah anugerah luar bisa yang hanya didapatkan mereka yang dengan sungguh-sungguh menapaki jalan kebenaran ini. 
Membahas tentang hidayah saya teringat dengan seorang teman yang diombang-ambing dengan hidayahNya. Maksudnya adalah pada awalnya ia mendapatkan hidayah untuk melaksanakan Islam secara kaffah, rajin shalat ke masjid dan sangat menginginkan khusnul khatimah. Selain itu juga tidak ada dalam hatinya rasa hasad kepada orang lain dan juga kelompok lain. Hidupnya hanya dipasrahkan kepada Allah ta'ala dan mengikuti sunnah nabiNya. 
Namun ternyata hidayah itu tidak berlangsung lama, ia termakan oleh subhat para pengkhianat yang mencoba untuk menghancurkan Islam dari dalam dalam. Ia kini disibukkan dengan tuduhan-tuduhan dusta kepada para ulama. menganggap bahwa para pejuang Islam adalah pecundang penjajah, antek zionis dan segala bentuk keburukan lainnya. ia juga semakin terpuruk kepada sikap ta'asgub yang justru membuat kerdil pemikirannya. Ia kini anti dengan setiap pola keagamaan yang terkesan modern, ia telah kembali ke "alam"nya semula yaitu pemahaman Islam hanya dari satu sudut pandang. 
Sungguh sangat naif, ketika Islam memberikan sebuah pandangan yang luas dan dapat ditafsirkan dengan berbagai sudut pandang ternyata teman ini justru mengungkung dirinya dengan taklid dan mengekor pendapat orang-orang yang tidak paham apa itu Al-Islam. Islam hanya dianggap sebagai milik satu keompok saja. Sementara kelompok yang lainnya dianggap tidak berguna. 
dari kisah teman tersebut ada satu hal yang membuat hati saya miris, yaitu tuduhan tanpa pemahaman yang ia lontarkan kepada beberapa pemahaman yang dia anggap menyesatkan. Sebuah tuduhan dusta yang dihembuskan oleh musuh-musuh Islam yang ingin mengadu domba umat Islam. Musuh-musuh Islam memang tidak akan pernah senang kalau umat Islam ini bersatu, sehingga dengan seribu satu cara mereka terus mengobarkan api permusuhan di tengah umat Islam. Dan salah satu korbannya dalah teman saya itu, ia telah terjebak kepada fitnah dan tuduhan yang dia sendiri belum bisa membuktikan, hanya tuduhan yang tanpa alasan. Sayang sekali, hawa nafsu dan sikap taklid telah menguasai pola pikirnya sehingga segala sesuatu yang bukan berasal dari kelompoknya dianggap tidak sesuai dengan Islam. 
Semoga kita dapat terhindar dari sikap yang demikian, marilah kita perluas wawasan kita agar tidak terpenjara di dalam fanatik buta. Islam sangat ramah lingkungan, ia tidak pernah menganjurkan untuk menyebarkan fitnah dan tuduhan tanpa adanya hujjah dan bayan. Maka sebelum menuduh hendaklah kita perhatikan apakah kita paham dengan hal tersebut atau kita hanya ikiut-ikutan..... Wallahu a'lam.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...