Minggu, 20 Maret 2011

Menikmati Lelah

Oleh : Abu Aisyah




Hidup adalah perjuangan, inilah kata-kata yang sering saya ucapkan dalam hati ketika ada sesuatu yang menghalagi aktifitas saya. Misalnya ketika hendak pergi mengajar privat yang jaraknya sekitar 5-10 KM tiba-tiba hujan turun, atau panasnya cuaca di siang hari namun mengharuskan saya untuk mengajar di suatu tempat. Saya mencoba untuk menikmati setiap detik hidup saya, termasuk ketika tubuh ini merasa lelah di jalan dakwah. Bukan lelah dengan makna abstrak tapi lelah betul-betul lelah, artinya tubuh ini merasa lemah dan tenaganya terkuras. Bahkan bisa jadi badan terasa sakit semua dan tenaga seolah tidak ada. 
Menikmati lelah, menjadi spirit saya untuk melakukan hal-hal ini [enuh dengan keikhlasan karena Allah ta'ala. sangat rugi khan... ketika badan kita sudah lelah namun aktifitas kita tidak bermakna ibadah, apalagi hanya untuk mendapatkan kenikmatan dunia yang sementara. Lelah yang saya rasakan menjadi tanda dan efek dari sebuah perjuangan. Bukankah perjuangan butuh pengorbanan? dan pengorbanan itu tentu saja sesuatu yang tidak enak dirasakan oleh badan. Imam Syafi'i rahimahullah melakukan perjalanan untuk menuntut ilmu hingga mengalami rasa kelelahan yang beujung pada penyakit yang dideritanya. 
Menikmati lelah berarti merasakan detik-demi detik kelelahan itu dengan hasil yang telah kita capai, jika keberhasilan yang kita dapatkan tentu saja rasa lelah itu akan musnah. Namun jika lelah telah dirasakan tetapi keberhasilan masih di angan-angan, apa yang kita lakukan? 
Hasil adalah urusan Ar-Rahman, bahkan kita tidak akan ditanya tentang hasil dari sebuah perjuangan, yang ditanyakan adalah bagaimana proses dalam perjuangan itu. Jika kita selalu mengeluh dengan rasa lelah yang kita rasakan, maka itu adalah indikasi perjuangan kita niatnya dipertanyakan.
Karena itu, nikmatilah rasa lelah ini karena ia adalah bukti perjuangan anda. dengan menikmati rasa lelah dan tidak berkeluh kesah maka itu adalah salah satu indikasi ikhalsnya perjuangan. Perjuangan dalam setiap lini kehidupan untuk mengharapkan ridha Ar-Rahman. Wallahu a'lam.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...