Sabtu, 30 April 2011

Menyoal Pacaran


Oleh : Abu Aisyah

Hari gini enggak pacaran? Garing amat! Mungkin begitu pendapat kamu. Memang sih, punya pacar itu banyak asyiknya. Kita jadi percaya diri karena ke mana-mana ada yang mendampingi. Kalau ada masalah, kita punya teman curhat yang menyenangkan. Kita punya seseorang yang perhatian dan sayang banget sama kita. Benar-benar asyik, kan?
Coba bandingkan sama orang yang enggak pacaran alias nge-jomblo. Pergi ke pesta sendirian. Gak ada orang spesial yang memperhatikan dan sayang sama mereka. Malam minggu enggak ke mana-mana. Garing amat, deh. And hidup serasa sebatang kelapa, maksudnya sebatang kara.
Friends....
Apakah pacaran itu benar-benar mengasyikkan? Coba kita simak dulu, deh.
Ketika lagi mesra-mesranya, memang pacaran itu asyik banget. Hati berbunga-bunga, dunia serasa milik berdua. Yang lain cuma ngontrak, deh. Tapi pas ngelihat pacar kamu ngobrol sama cewek lain, kamu cemburu. Kamu jadi mikir yang macem-macem. Kamu jadi benci sama cewek itu. (padahal belum tentu itu ceweknya, bisa jadi itu neneknya)
Belum lagi kalo pacar kamu berkhianat, pindah ke lain hati. Kamu bisa stress berat. Hidup rasanya udah berakhir. Selama berbulan-bulan kamu bisa “hanyut dalam kesedihan”. Makan enggak enak, tidur enggak nyenyak. Belajar enggak bisa konsentrasi. Kamu jadi malas ikut kegiatan ekskul, karena pacar kamu dan cewek barunya itu suka mangkal di lokasi ekskul. Bete banget, kan?
Bahkan yang lebih gawat, banyak cewek yang hamil di luar nikah gara-gara bergaul kelewat batas sama pacar mereka. Akibatnya, mereka harus menikah dan punya bayi sebelum saatnya. Masa muda mereka terbuang sia-sia, karena mereka enggak bebas lagi berprestasi setinggi mungkin. Waktu mereka habis untuk mengurus anak dan suami, padahal umurnya baru 17 tahun. Kasihan banget, kan?
Ada juga yang lebih parah udah hamil diluar nikah, ditinggalin lagi sama cowoknya, mau coba diaborsi, eh malah setengah mati, akhirnya melahirkan dengan sejuta kesakitan (kalau nikah sah sih enak ada yang nungguin plus jihad melahirkan) tapi PBA (hamil karena "kecelakaan" maksudnya) wah bisa-bisa meninggal waktu melahirkan, jadi deh kuntilanak (oooooohhhhh seraaaaaaam)    
Yach... kita memang enggak berharap hal seperti itu terjadi pada diri kamu. Pasti bikin stress banget. Tapi kalau kamu masih suka pacaran, apa kamu bisa mencegah agar kalian enggak berbuat yang macam-macam? Apa ada yang menjamin? Asuransi?
Friends...
Sekarang coba bandingin deh dengan orang yang hidupnya nge-jomblo, gak punya pacar. Dia bisa berkonsentrasi penuh pada pelajaran sekolah. Dia enggak perlu patah hati karena ditinggal pacar, enggak perlu cemburu sama orang lain. Dia terhindar dari kejadian married by accident sehingga enggak perlu menikah sebelum waktunya. Bagi yang cowok, enggak perlu repot-repot jadi “supir pribadi” atau “algojo pribadi” bagi ceweknya. Duit pun enggak habis percuma karena gak ada cewek yang harus sering-sering ditraktir atau dibeliin bunga, buku, CD, tiket nonton di studio 21, dan sebagainya. Coba bayangin deh. Kamu udah ngabisin banyak duit buat cewek kamu. Tapi ujung-ujungnya dia pergi dari kehidupan kamu, dan menikah sama cowok lain. Apa enggak rugi, tuh?
Yang cewek juga setali tiga uang (sama saja), bayangin aja, kamu udah habis-habisan sama cowok kamu, semuanya sudah dikasihkan, semuanya sudah dikorbankan eh ga tahunya dia berpindah ke lain hati setelah dapet hati kamu, sakit ga sih?
Belum lagi kalau ternyata tuh cowok adalah play boy, ih... kudu hati-hati kalau jadi cewek, apalagi jaman sekarang. Kudu triple hati-hati.
Gimana dong kalau pacaran gak boleh? masa gue back to nenek gue, dijodohin....? iiihhh Siti Nurbaya kaleee?
Itu dia friends, karena pola pikir kita sudah terkena virus "Gazwul Fikri" sehingga kalau gak pacaran seolah-olah kita kaya beli kucing dalam karung. Jangan-jangan kucing garong yang ada di dalam karung.
Trus... apa bener dalam Islam tidak mengenal pacaran, kalo gitu pas mencari pasangan itu mesti gak kenal sebelumnya. Salah 200% shahabat, kenapa?
Because, Islam is the best way for life. Ini prinsip lho friends. Jadi kalau kamu pengin kaffah (tunggu pembahasannya) cara mencari pasangan juga dengan cara Islam, dijamin gak rugi. Caranya bagaimana?
Islam mengenal adanya ta'aaruf, nadzar and other. Apaan tuh? yup, ta'aaruf artinya berkenalan, yaitu kalau yang cowok nih, pengin tahu seorang cewek maka tanya saja ke orang tuanya (ini baru jantan). Terus kalau emang belum ada yang punya bisa lihat deh, apa tuh cewek cakep apa gak? kalau kita tertarik ya please next, tapi kalau gak yang ngga apa-apa. Dan selanjutnya bisa tanya-tanya deh tentang segala hal about her self.
Tapi ingat ini bukan pacaran, karena harus ada mahramnya lho (wah gak enak dong) ya, emang kudu begitu. Kalau kamu berduaan saja, siapa yang mau jamin ga ada sentuhan kulit?
Friend... emang bener gak ada yang ngejamin sewaktu pacaran kita nggak ngapa-ngapain. Buat yang cewek jujur aja deh, pasti penginnya nempeeeel... kayak perangko. Buat yang cowok kayaknya neehh... ingin selamanya di sisimu...
Wah kalau udah begini kita kembali ke zaman purba, hidup tanpa aturan, bebas... dan akhirnya kebablasan. Ini yang disebut budaya menghancurkan, bukan budaya berperadaban. Kamu bayangin aja (udah jadi fakta ding...) setiap remaja berpacaran lalu berpisah, berpacaran lagi bubar lagi, jadian lagi putus lagi. Kalau begini jadinya mana ada yang masih original, sudah second orang semua.
Tapi yang pasti semua larangan untuk berduaan, bermesraan, pegang-pegangan dan semua hal yang berhubungan dengan pacaran akan ada hikmah yang bisa kita ambil ketika meninggalkannya. So...... good bye.. pacaran.
Tanpa pacaran hidup akan lebih berkesan, tidak sembarangan dan yang pasti lebih membawa kepada kebaikan kita di dunia ini dan di akhirat kelak. 
Jadi, apa ajaran Islam yang melarang pacaran itu masih bisa disebut kuno?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...