Kamis, 28 April 2011

Shalat VS Ide Menulis


Oleh : Abu Aisyah



Ide menulis memang bisa datang kapan saja dan di mana saja. Ia datang kadang tanpa diundang, ketika sedang tiduran di kamar sendirian, hingga sedang berada di hamam (kamar mandi). Seorang penulis professional tentu  akan segera mengabadikan setiap ide yang datang, apalagi jika jika ide tersebut adalah ide brilian. Namun apa jadinya jika ternyata ide menulis itu muncul ketika kita sedang melaksanakan shalat? Apakah ini anugerah atau malah musibah?
Shalat adalah media komunikasi antara seorang hamba dengan Penciptanya, maka saat-saat seperti ini diperlukan adanya konsentrasi tinggi agar nilai shalat kita tidak sia-sia. Ketika melaksanakan shalat, kita akan terus berusaha agar kesadarn kita penuh dan bisa memaknai setiap bacaan dan gerakan shalat. Hal inilah yang menjadikan ketika kita shalat konsentrasi kita akan terfokus pada satu titik, yaitu shalat.
Dan saat-saat seperti inilah biasanya ide itu akan muncul. Saya beberapa kali mengalaminya, yaitu ketika sedang melaksanakan shalat tiba-tiba ide tentang suatu tulisan melintas. Tidak hanya satu ide namun beberapa ide bersliweran di kepala saya. Semuanya berlomba agar mendapatkan respon positif dan stimulus dari otak. Maksudnya adalah agar ide tulisan tersebut segera tertuang dalam sebuah tulisan.
Saya yakin beberapa penulis muslim juga pernah mengalaim yang demikian, ketika sedang shalat tiba-tiba ide tulisan datang menjelang. Apa yang bisa kita lakukan? Saya melihat ini adalah buah dari konsentrasi, tentu saja bukan sesuatu yang baik ketika dilihat dari kacamata shalat. Karena justru ketika itu terjadi berarti shalat kita tidak focus dan tidak khusyu’. Padahal yang kita harapkan dari shalat adalah kekhusyu’an dan komunikasi yang lancar antara kita dan Sang Pencipta.
Maka cara menyiasatinya adalah kilasan-kilasan ide itu segera disimpan dalam hati dan untuk dituangkan ke dalam tulisan segera setelah kita menyelesaikan shalat. Tentunya dengan tidak mengurangi nilai dan kualitas shalat kita. Ketika kilasan ide itu muncul maka biarkanlah, yang kita perlukan hanyalah mengingatnya. Selanjutnya kita kembali focus kepada shalat kita.
Baru setelah shalat selesai kita bisa menuangkan ide yang tadi mucul tersebut dalam sebuah tulisan. Sebaiknya memang segera agar ide tersebut tidak terkubur kembali. Kemampuan mengingat manusia yang ada sangat memungkinkan ide yang muncul dalam waktu minimal 60 menit. Maka silahkan teruskan ide anda setelah shalat selesai.
Sebenarnya dari peristiwa ini kita bisa mengambil sebuah pelajaran bahwa ketika kita ingin menggali sebuah ide sebaiknya kita memang focus pada titik tema yang akan kita buat tulisan. Ide-ide yang muncul ketika shalat menjadikan kita semakin paham bahwa ide itu memang datang dengan sendiri. Walaupun untuk menggali ide juga sesuatu yang bisa saja dilakukan. Saya sendiri lebih senang menulis sesuatu ide yang muncul tanpa memikirkan sebelumnya. Biasanya tulisan seperti ini akan memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Ia benar-benar ide kita yang murni.
So….. buat para penulis yang tiba-tiba muncul ide ketika sedang shalat sebaiknya menyimpan ide tersebut dan segera dituangkan dalam sebuah tulisan ketika shalat sudah selesai. Ide tersebut sebaiknya dikelola secara islami maksudnya jangan sampai ide tersebut merusak shalat kita hanya karena ide tulisan yang muncul.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...