Selasa, 12 April 2011

Suer Gue Gak Sekuler : 3

Ibnu Muhammad


Friends....
Jangan bete ya, kalo kita teoritis sebentar. Jangan khawatir deh, teori-teori yang kayak pelajaran sekolah ini cuma dibahas dikiiit aja. Tujuannya agar kamu bisa paham definisi dan pengertian sekularisme. Janji deh, di bab-bab lain enggak ada teori-teori yang bikin kamu bosan seperti ini. Oke, kita mulai ya?
Istilah sekularisme (secularism) berasal dari bahasa Latin, saeculum, yang artinya “zaman sekarang ini”. Seorang ahli yang bernama George Jacob Holyoke, berkata bahwa sekularisme adalah pengelolaan kehidupan manusia yang enggak melibatkan hal-hal yang berbau religius.[1]
Di dalam Kamus Webster, kamu bisa melihat bahwa sekularisme disebut sebagai “sebuah kepercayaan bahwa agama dan ajaran-ajaran gereja tidak boleh memasuki fungsi negara, khususnya dalam pendidikan publik”.[2]
Hm, kamu bete atau pusing membacanya? Jangan, dong. Teorinya udah selesai, kok. Cuma dua alinea itu. Sedikit, kan?
Sekarang, kamu tentu udah makin paham kan, mengenai sekularisme itu? Pokoknya, sekularisme adalah sebuah pandangan hidup yang memisahkan urusan agama dari kehidupan kita sehari-hari.
Kita enggak boleh menghubung-hubungkan agama dengan masalah-masalah politik, ekonomi, budaya, hukum, musik,b sastra, pendidikan, dan sebagainya.
Udah paham khan? paham atau hampa? kalau belum paham diulang lagi aja bacanya. Saya tungguin deh..... Sudah selesai? oke kita lanjutkan lagi....... 
Friends....
Cerita mengenai Vina, Bimo, dan fenomena di bulan Ramadhan sebelum ini adalah contoh mengenai pola hidup sekuler. Vina menganggap bahwa di masjid kita harus berpakaian sopan, sedangkan di luar masjid boleh berpakaian terbuka. Bimo enggak setuju kalo musik dihubung-hubungkan sama agama. Di bulan Ramadhan, kita bisa melihat orang-orang yang “bertobat” secara mendadak, lalu kembali “hidup normal” setelah Ramadhan berakhir. Mereka-mereka itu enjoy aja tuh dengan gaya hidup begitu, bahkan dalam hati nih bisa jadi mereka menyatakan "Nih lihat gue dong sangat fleksibel dan sangat toleransi dengan keadaan"
Friends....
Gimana pendapat kamu sendiri. Setuju enggak dengan pola hidup seperti itu?
Kayaknya, ini bukan soal setuju atau enggak, ya? Sebagai seorang muslim, kita kudu dong melihat-lihat, apakah dalam ajaran Islam ada yang namanya sekularisme. Apakah Islam punya ajaran yang seperti itu? Bagaimana sikap Islam terhadapnya? dan seperti apa sih Islam mengatur kehidupan kita?
Ups.... pertanyaannya kita simpan dulu ya. Biar kita mengenalnya lebih dekat, yuk kita simak dulu asal-usul sekularisme. Biar kamu bisa mangantisisapi (sengaja salah tulis) maksudnya mengatisipasi ikut-ikutan doang tanpa tau apa yang kita ikuti itu.
Kamu sering mendengar khan sebua pepatah "Tak kenal maka tak sayang". Artinya kalau kamu gak tahu mana kamu bisa mau, Begitu to'?
Kalau sudah kenal insya Allah kamu akan sayang, kalau hal itu baik, tapi kalau tidak baik ya kamu tendang saja and dibuang sejauh mata memandang. Setuju ?  

----------oo0oo----------



[1] Eric S. Waterhouse, “Secularism”, Encyclopedia of Religion and Ethics, Vol. XI, (New York : Charles Sribner’s Sons Sons, 1921), hal. 347-350.
[2] “Islam Vs  Secularism”,  Al Jumuah, [The Friday Report], vol III, no. 10, www.islaam.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...