Senin, 16 Mei 2011

Tafsir Tentang Gender


Oleh : Abu Aisyah


يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. QS An-Nisaa : 1.

Tafsir Jalalain :
Allah ta'ala menciptakan manusia semuanya dari dua jenis yaitu laki-laki (Adam) dan perempuan (Hawa) dan dari keduanya Allah ta'ala mengembang biakan manusia.

Hikmah Ayat :
Allah ta'ala telah menciptakan manusia dari jenis laki-laki dan perempuan, keduanya memiliki kedudukan yang sama di sisiNya. Pembeda seseorang dengan orang lain adalah ketakwaannya :

يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ(13)
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS Al-Hujuraat : 13.

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا(34)
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang ta`at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta`atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. QS An-Nisaa : 34.

Tafsir Jalalain :
مسلطون  berarti menguasai dan mengayomi. يؤدبونهن ويأخذون على أيديهن  Menta'dib dan mengajari keluarganya. أي بتفضيله لهم عليهن بالعلم والعقل والولاية وغير ذلك  Kelebihan / keutamaan di bidang ilmu, akal, kepemimpinan dan yang lainnya.

Tafsir Taisir Karim Ar-Rahman :
Kekhususan yang dimiliki oleh laki-laki menjadikannya sebagai pemimpin bagi wanita. Kepemimpinan sendiri lebih bermakna pada kaum lelaki berhak ditaati, dan mereka mempunyai kewajiban memberikan tarbiyah kepada keluarganya. Di antara kekhususan yang dimiliki oleh kaum lelaki adalah : kepemimpinan, kenabian, kerasulan, berbagai bentuk ibadah khusus bagi laki-laki : Jihad, mengantar mayat, shalat jum'at,  serta berbagai karakter khusus laki-laki seperti kesabaran, panjang akal dan kewajiban memberikan nafkah bagi laki-laki.

Hikmah Ayat :
Keutamaan laki-laki atas perempuan bukanlah menunjukan bahwa laki-laki lebih baik bagi perempuan, sebaliknya laki-laki mempunyai tanggung jawab yang lebih besar dari perempuan. Tanggung jawab inilah yang menjadikannya laki-laki, sehingga jika ia tidak melaksanakan tanggung jawab tersebut bisa jadi ia akan lebih rendah derajatnya dari perempuan.  

يُوصِيكُمُ اللَّهُ فِي أَوْلَادِكُمْ لِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْأُنْثَيَيْنِ فَإِنْ كُنَّ نِسَاءً فَوْقَ اثْنَتَيْنِ فَلَهُنَّ ثُلُثَا مَا تَرَكَ وَإِنْ كَانَتْ وَاحِدَةً فَلَهَا النِّصْفُ وَلِأَبَوَيْهِ لِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا السُّدُسُ مِمَّا تَرَكَ إِنْ كَانَ لَهُ وَلَدٌ فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ وَلَدٌ وَوَرِثَهُ أَبَوَاهُ فَلِأُمِّهِ الثُّلُثُ فَإِنْ كَانَ لَهُ إِخْوَةٌ فَلِأُمِّهِ السُّدُسُ
Allah mensyari`atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfa`atnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS An-Nisaa : 11.

Hikmah ayat :
Ketika Islam menyatakan bahwa antara laki-laki dan perempuan itu derajatnya sama secara umum. Secara khusus ada beberapa perbedaan terutama berkaitan dengan masalah waris, di mana seorang laki-laki mendapatkan dua kali lipat bagian perempuan. Ada apa dibalik hikmah syariat waris ini ?   

Sebuah hadits yang sering dibawakan oleh orang-orang JIl yang mneyudutkan kedudukan wanita dalam Islam adalah :
عن ابي ذر الغفاري قال : قال رسول الله صلي الله عليه والسلم : يقطع صلاة الرجل المسلم اذا لم يكن بين يديه مثل مؤخرة الرحل – المرأة والحمار والكلب الأسواد – وفيه – الكلب الأسواد شيطان اخرجه مسلم
Dari Abu Dzar Al-Ghifary, ia berkata : Rasulullah bersabda : Shalat seorang muslim akan terputus apabila tidak ada di depannya sesuatu yang menyerupai bagian belakang kendaraan dan lewat padanya perempuan, himar dan anjing hitam (Syaithan). HR Muslim.

Menurut hadits ini bahwa seorang perempuan sama kedudukannya dengan himar dan anjing hitam atau syaithan. Benarkah demikian ? kenapa jika ada seorang laki-laki yang lewat di depan kita ketika sedang shalat tapi shalat kita tidak batal ?
 وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌ إِلَّا وُسْعَهَا لَا تُضَارَّ وَالِدَةٌ بِوَلَدِهَا وَلَا مَوْلُودٌ لَهُ بِوَلَدِهِ وَعَلَى الْوَارِثِ مِثْلُ ذَلِكَ فَإِنْ أَرَادَا فِصَالًا عَنْ تَرَاضٍ مِنْهُمَا وَتَشَاوُرٍ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا
Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma`ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. QS Al-Baqarah :233.

Tafsir Jalalain :
Ayat ini memerintahkan kepada setiap ibu untuk menyususi anaknya sampai dua tahun penuh. Serta kewajiban bagi ayah untuk memberikan fasilitas hidup kepada keluarganya.

Tafsir As-Sa'di :
Khabar dalam ayat ini bermakna perintah, artinya kewajiban bagi setiap ibu untuk menyusui anak-anaknya samapi dua tahun penuh.

Hikmah Ayat :
Di antara yang membedakan antara laki-laki dengan perempuan adalah adanya tugas dan kewajiban yang berbeda di anatara keduanya, tugas dan kewajiban khusus tersebut tidak mungkin dilakasankan oleh yang lainnya. Seorang laki-laki tidak mungkin mengandung dan menyusui anak-anaknya, ini adalah tugas khusus seorang perempuan.

Kesimpulan :
Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa derajat anatara laki-laki dan perempuan di sisi Allah ta'ala sama. Yang membedakan derajat keduanya adalah ketakwaannya. Setiap mereka mempunya tugas dan kewajiban khusus yang tidak bisa dilaksanakan oleh yang lainnya.
Sifat Qawwam seorang lelaki adalah bentuk penghargaan baginya karena telah mengayomi keluarganya termasuk setiap perempuan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
Seorang wanita juga bisa menjadi pemimpin, di mulai dari kepemimpinan dalam rumah tangga suaminya, hingga kepemimpinan yang memerlukan adanya peran seorang perempuan.
Persamaan gender anatara lelaki dengan perempuan telah dipancangkan oleh Islam sejak awal kedatangannya, sehingga para pejuang kesetaraan gender pada dasarnya berjuang untuk sesuatu yang telah ada dalam Islam.
Perjuangan kesetaraan gender yang sering kali didengungkan berasal dan bersumber dari kebudayaan barat yang dalam sejarahnya menjadikan perempuan sebagai suatu makhluk yang lemah dan hanya menjadi obyek kesenangan saja.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...