Kamis, 12 Januari 2012

Mari “Menunda” Kiamat


Oleh : AM Bambang Prawiro



Isu terbesar apa yang paling masyhur di tahun 2012 ini? Bisa jadi jawabannya bermacam-macam, namun ada satu isu utama yang sejak tahun-tahun sebelumnya telah ramai dibicarakan orang yaitu tentang Kiamat. Kiamat 2012 menjadi isu yang banyak dibicarakan orang, dari mulai para asongan di pinggir jalan, hingga para karyawan di perkantoran. Dari mimbar-mimbar informal di warung kopi hingga para kyai di depan para santri.
Kiamat adalah sebuah kejadian yang semua orang sedang ramai membincangkannya. Namun tahukah anda bagaimana Islam memandang kiamat? Bisa jadi kita sudah sering membaca, mempelajari, menelaah dan mendiskusikan tentang kiamat, tentang kedahsyatannya, kengeriannya dan tentang tanda-tandanya. Tanda-tanda kiamat sudah banyak dibahas oleh para cendekiawan Islam, dari banyak tulisan yang ada selalu saja semua itu dikaitkan dengan hal-hal yang sudah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi. Beberapa sumber memaksakan diri mencocokan dengan realita yang terjadi dewasa ini. Tentang banyaknya gempa di timur dan barat, banyaknya jumlah perempuan, merebaknya perzinahan, music yang kian menjadi ritual kemanusiaan hingga wafatnya para ulama yang sholeh. Tahukah anda bahwa tanda-tanda itu adalah satu rangkaian yang kedatangannya selalu berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya? Bagaimana jika tanda-tanda tersebut bisa ditunda kedatangannya?
Menunda kiamat barangkali sesuatu yang mustahil bagi sebagian kalangan, namun bahwa waktu datangnya kiamat adalah sebuah rahasia Ar-Rahman, itu adalah bukti keimanan. Sehingga tidak ada satu makhlukpun yang mengetahui kapan datangnya kiamat. Dari tanda-tanda yang ada, saya bisa berpendapat bahwa datangnya kiamat itu bisa direkayasa, mau dipercepat atau diperlambat sangat terkait erat dengan kondisi manusia. Hal ini bisa dipahami ketika melihat bahwa datangnya hari kiamat sangat berkaitan erat dengan kebobrokan akhlak manusia, sehingga kalau kita ingin menunda kiamat adalah sesuatu yang bisa diusahakan.
Kita lihat bagaimana tanda-tanda kiamat berkaitan erat dengan kondisi manusia, Al-Qur’an yang hanya dibaca namun tidak diamalkan (tidak sampai melewati tenggorokan), perempuan yang berpakaian tapi telanjang (tidak menutup aurat), perzinahan meraja lela (lokalisasi) dan seabrek kebobrokan manusia. Semua itu (tanda-tanda kiamat) akan berujung kepada tidak adanya lagi orang-orang beriman di muka bumi ini. Logika terbaliknya adalah ketika masih ada orang beriman maka kiamat itu belum datang… sehingga menunda kiamat itu adalah sesuatu yang bisa saja dilakukan… bagaimana caranya? Dakwah… dan senantiasa menyebarkan kebaikan dan rahmat bagi seluruh alam (Islam) adalah cara untk menunda kiamat. Allah ta’ala tidak akan pernah mengadzab umat Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam selama ia beriman, demikian juga kiamat tidak akan terjadi ketika orang beriman itu masih ada…(kecuali orang beriman yang membiarkan kemaksiatan…)
Karena itu mari menunda datangnya kiamat dengan kembali mendakwahkan Islam, menyebarkan kebaikan, mengajak kepada yang ma’ruf dan mencegah dari berbagai bentuk kemungkaran. Dengan demikian generasi manusia akan tetap senantiasa menyembah Ar-Rahman dan meninggikan syariatNya sehingga kiamat itu akan tertunda… toh kita tidak tahu kapan kiamat itu terjadi. Wallahu a’lam.    


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...