Jumat, 15 Juni 2012

The Miracles Of Salam

Oleh : Abu Aisyah

Sudah menjadi tradisi di seluruh suku bangsa yang ada di dunia ini bahwa ketika bertemu antara satu orang dengan orang yang lainnya akan memberikan kode isyarat komunikasi sebagai bentuk ungkapan penghormatan dan kegembiraan mereka karena bisa berjumpa. Kode isyarat itu sendiri bisa berupa ucapan, gerak tubuh (gestur) atau kombinasi dari keduanya.
Di Jepang misalnya, ketika seseorang bertemu dengan orang lain, ia akan memberikan penghormatan atau salam dengan membungkukkan badannya. Demikian juga yang terjadi di Cina, mereka akan mengangkat tangan dan menggenggamnya dengan mengangkatnya ke depan sebagai bentuk penghormatan atau salam. Di Indonesia, pada masa-masa kerajaan dahulu, seseorang akan memberi salam dengan mangatupkan kedua tangannya ke bagian muka sebagai bentuk penghormatan atau salam yang sering di sebut dengan sembah.
Pada masyarakat yang lebih modern, seringkali mereka melakukan jabat tangan atau mengangkat dan melambaikan tangan sebagai bentuk salam kepada orang lain. Di Eropa ungkapan salam mereka seringkali dilakukan dengan mencium pipi satu dengan yang lainnya. Dan kita akan dapati di setiap suku bangsa yang ada di dunia ini mereka memiliki cara masing-masing dalam mengungkapkan salamnya.
Tidak hanya manusia, bahkan binatangpun memiliki cara tersendiri untuk mengucakan salam. Semut misalnya, ketika ia bertemu dengan temannya maka ia akan menempelkan "antena" yang ada di kepalanya ke "antena" teman lainnya. Hal ini berlaku pada binatang yang lainnya.
Pada dunia lain yang lebih sakral, salam juga digunakan sebagai bentuk penghormatan kepada pihak lain. Malaikat memberikan salam kepada manusia, sebagaimana tamu-tamu Ibrahim yang memberikan salam padanya :
إِذْ دَخَلُوا عَلَيْهِ فَقَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ قَوْمٌ مُنْكَرُونَ(25)
(Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: "Salaaman", Ibrahim menjawab: "Salaamun" (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal. QS Adz-Dzariyat : 25.
Dalam ayat yang lain disebutkan kembali tentang salam para malaikat ini :
وَلَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَى قَالُوا سَلَامًا قَالَ سَلَامٌ فَمَا لَبِثَ أَنْ جَاءَ بِعِجْلٍ حَنِيذٍ(69)
Dan sesungguhnya utusan-utusan Kami (malaikat-malaikat) telah datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengucapkan: "Salaman" (Selamat). Ibrahim menjawab: "Salamun" (Selamatlah), maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang. QS Huud : 69
Tradisi salam telah berurat-akar sejak diciptakannya Nabi Adam, sebagaimana sebuah hadits dari Rasulullah, beliau bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا ثُمَّ قَالَ اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ مِنْ الْمَلَائِكَةِ فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ فَقَالُوا السَّلَامُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ فَزَادُوهُ وَرَحْمَةُ اللَّهِ . رواه البخاري
Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wa salam, beliau bersabda : Allah ta'ala menciptakan Adam dengan tinggi enam puluh dzira', kemudian Allah ta'ala berfirman kepadanya "Pergilah dan ucapkanlah salam kepada para malaikat itu, dan dengarkanlah salam penghormatan mereka, karena ia akan menjadi salam penghormatan keturunanmu. Maka Adam mengucapkan "Assalamualaikum" maka para malaikat menjawab "Wa'alaika salam wa rahmatullah" dan mereka menambahkan "Wa barakatuh" . HR Bukhary.
Makna salam para malaikat dalam hal ini adalah do'a yang diberikan kepada manusia untuk senantiasa berada dalam kesejahteraan.
Selain itu yang lebih mengejutkan adalah Allah ta'ala pun memberikan salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa salam dan juga kepada para penduduk surga :
سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ(58)
(Kepada mereka dikatakan): "Salam", sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. QS Yaasin : 58
Itulah ucapan salam dari Allah ta'ala yang bermakna keselamatan dan kesejahteraan di surga yang pasti. Sementara ayat yang lainya menyebutkan secara rinci bahwa hal tersebut terjadi di akhirat kelak :  
تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ سَلَامٌ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيمًا(44)
Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mu'min itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah: "salam"; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka. QS Al-Ahzab : 44.
Ayat ini mengisahkan mengenai para penduduk surga yang disambut dengan salam ketika mereka akan memasuki surga :
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ(73)
Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya dibawa ke dalam surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya". QS Az-Zumar : 73
Ketika penduduk surga sudah masuk ke dalamnya, ucapan merekapun adalah salam serta ucapan-ucapan baik lainnya :
وَأُدْخِلَ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ تَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ(23)
Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah "salaam" QS Ibrahim : 23
Salam adalah ucapan penghormatan bagi penduduk negeri keabadian yaitu surga. Mereka selalu mengucapkan kata-kata yang baik dan juga ucapan salam, maka tidakah kita ingin menjadi bagian dari mereka?  
Dengan demikian salam adalah bentuk penghormatan dari satu pihak kepada pihak lain, yang terkadang dirasa memiliki nilai lebih sehingga diperlukan adanya bentuk penghormatan tersebut. Pada beberapa budaya bentuk penghormatan ini seringkali berlebihan sehingga terkesan menjadi semcam "penyembahan" kepada pihak yang dihormatinya tersebut.
Pada masa-masa kerajaan dahulu, bentuk penghormatan seseorang kepada pemimpin atau rajanya lebih terkesan sebagai bentuk penghambaan, sehingga di antara mereka melakukan sujud sebagai bentuk penghormatannya tersebut. Bahkan  sebagian salam penghormatan bagi seorang raja bisa berupa meletakan kepala di tanah atau di dekat kakinya. Bagaimana dengan Islam?
Islam sebagai agama kedamaian dan agama kasih sayang memberikan tuntutan yang jelas mengenai hal ini. Salam dalam Islam tidak hanya bentuk penghormatan kepada orang lain, ia merupakan do'a dan harapan dari satu pihak kepada pihak yang lainnya. Rasulullah telah memberikan contoh terbaik dalam hal ini. Sebuah hadits menceritakan tentang bagaimana para shahabat beliau datang dari negeri asing, di sana mereka melihat seseorang memberikan salam penghormatan dengan cara yang berlebihan, maka beliau melarangnya dan memberikan contoh terbaik dalam penghormatan yaitu dengan mengucapkan salam Islam.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa salam dalam Islam memiliki nilai-nilai yang tidak dimiliki oleh budaya yang lainnya. Ia merupakan bentuk penghormatan kepada orang lain dan do'a baginya.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...