Rabu, 13 Juni 2012

Sehat dan Masa Muda... Luar Biasa


Oleh : Abdurrahman


Tulisan ini terinspirasi dari keadaan orang-orang di sekitar saya yang saat ini telah udzur, sebagian mereka memang sudah lanjut usia dan biidznillah  jika Dia berkehendak tidak lama lagi akan mengambilnya. Tentu saja bukan mendoakan tapi kalau melihat keadaan sebagian mereka yang “Hidup Enggan Meninggal Belum Mau” sepertinya nikmat masa muda dan kesehatan itu benar-benar luar biasa. Agar pembaca bisa memahami tulisan ini saya sebutkan saja keluarga dekat saya yang saat ini sedang dalam keadaan diberikan anugerah sakit yang tidak semua orang merasakannya.
Pertama dari mereka yang paling dekat dengan saya yaitu mertua saya, kebetulan rumahnya bersebelahan dengan rumah saya. Keduanya sudah sangat lanjut usia dan sakit-sakitan. Kalau saya menyebutnya penyakit tua, mertua laki-laki sudah tidak lagi bisa duduk dan berdiri apalagi berjalan. Beliau sehari-hari hanya tidur dan sedikit memiringkan badan, semua kebutuhannya dilayani oleh anak-anaknya terutama anak perempuan. Sudah tidak banyak aktifitas yang beliau lakukan selain menunggu dilayani oleh putri-putranya. Mertua perempuan juga tidak jauh berbeda, beliau sudah menginjak usia 70-an yang sudah mengalami sakit komplikasi. Beliau beberapa kali masuk rumah sakit dan sampai saat ini masih rawat jalan.
Sebenarnya bukan hanya sakit yang diderita oleh kedua mertua saya, tapi sikap dan tingkah laku dari keduanya seringkali membuat anak-anaknya gregetan. Maklum saja namanya juga sudah tua, mertau laki-laki contohnya, ketika lapar ia akan meminta makan banyak-banyak hingga kalau disediakan biscuit-pun dimakan tidak tanggung-tanggung. Tentu saja hal in berefek kepada pembuangan sisa-sisa makanan dalam jumlah yang melimpah akibatnya sang putrid seringkali dibuat “kesel” dengan hal tersebut. Belum lagi kata-kata yang kadang memiriskan hati “Kalau tidak mau membersihkan kotoran ayah biar saja, ayah juga umurnya sudah gak lama lagi” begitu kira-kira ucapannya. Bicara keikhlasan? Sepertinya tidak usah dibahas karena jelas semua berusaha untuk ke arah sana, kalau gak ikhlas ngapain melayani beliau terus-menerus. Bisa jadi berawal dari kewajiban tapi mudah-mudahan menjadi sebuah amal sholeh.
Beda lagi dengan mertua perempuan, saat ini yang menjadi makanan favoritnya adalah anggur, ya anggur merah yang besar dan manis, padahal menurut dokter buah ini termasuk tidak bagus dikonsumsi oleh penderita penyakit yang diderita. Tapi ya bagaimana lagi? Sudah dikasih tahu malah sering salah paham dan akibatnya bisa jadi ngambek dan keluar kata-kata yang tidak mengenakan “Ibu udah ga lama lagi di sini”.
Selanjutnya Paman dan Uwa saya yang tinggal jauh di Jawa tengah sana, keduanya diberikan anugerah oleh Allah ta’ala berupa penyakit stroke yang biidznillah hingga saat ini belum bisa disembuhkan. Bahkan kondisi paman sudah “sulit” untuk disembuhkan. Badannya sudah sisa kulit dan tulang, lebaran tahun lalu saja sudah sangat kurus sekali dan tidak bisa berbuat apa-apa. Beliau hanya tidur dan menunggu istrinya atau kakak perempuannya (ibu saya) memberikan makan atau membersihkan badannya. Beliau sudah tidak bisa bicara dan matanya juga sudah kabur. Hanya telingannya yang masih bisa mendengar suara. Untuk mengunyah makanan saja beliau sudah tidak bisa lagi…. Setiap makanan yang disuapkan langsung masuk ke kerongkongan tanpa dikunyah. “Seperti Kolam” kata ibu saya, maksudnya beliaua itu seperti kolam, apa saja yang dimasukan ke mulutnya yang langsung masuk ke dalam sehingga tidak ada lagi rasa dan juga nikmatnya makanan. Istrinya juga sudah susah dan sepertinya sudah menyerah dengan keadaan, “Sangat sulit” untuk sembuh… sepertinya harapan itu memang sudah pupus. Saya sendiri sudah hamper setahun belum emlihatnya lagi… 
Terakhir uwa saya yaitu kakak dari ibu saya, beliau dalah seorang perempuan besi yang luar biasa dan menginspirasi saya untuk terus berjuang. Bayangkan saja ia telah bekerja sejak anaknya usia 18 bulan hingga anaknya itu punya anak… bekerja dan bekerja, itulah yang beliau lakukan hingga mampu membesarkan sang anak tanpa kehadiran sang suami yang telah pergi meninggalkannya tanpa pesan dan kesan. Kini beliau juga terbaring lemah di tempat tidur, badannya sudah mati sebelah dan perutnya semakin hari semakin membesar. Kata dokter usus dan lambungnya membengkak dan kemungkinan besar tidak bisa disembuhkan. Kini hanya Sang putri semata wayangnya merawat beliau dengan setia, hanya doa dan dorongan hidup yang bisa saya sampaikan.
Memang tidak ada yang mustahil bagi Allah ta’ala untuk menyembuhkan semua penyakit mereka, namun melihat keadaan dan kondisi itu sepertinya “agak sulit” semuanya kembali seperti semula. Hanya doa dan harapan semoga semuanya menjadi lebih baik, walaupun kemungkinan itu tetap ada.
Melihat hal ini saya selalu berfikir bahwa ternyata mas muda dan massa sehat itu luar biasa… bagaimana dengan anda?     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...