Sabtu, 16 Juni 2012

Sisi Negatif Sifat Malas


Barangsiapa yang memperhatikan nash-nash syar’i dalam masalah ini, niscaya dia akan mendapati bahwa agama Islam adalah agama yang mencela sifat malas. Di antara dampak negatif malas adalah: 

1.       Turunnya adzab
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintah suatu desa untuk keluar berperang, tetapi mereka bermalas-malasan dan berat untuk keluar berperang. Maka Allah ‘Azza wa Jalla menahan hujan untuk mereka, dan itulah adzabnya bagi mereka.[2] 

2.      Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung dari sifat malas
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa lemah dan malas, dari rasa takut, tua, dan bakhil. Dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan fitnah hidup dan kematian.”[3]

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, “Adapun malas maka akan melahirkan sifat menyia-nyiakan waktu, berlebihan, tidak mendapat apa pun, dan penyesalan yang sangat parah. Maka hal itu akan menafikan sifat keinginan dan kekuatan yang keduanya merupakan buah dari ilmu. Sesungguhnya apabila seseorang mengetahui bahwa kesempurnaan dan kenikmatannya pada sesuatu tentu akan mencarinya dengan usaha dan keinginan yang kuat. Karena setiap orang akan selalu berusaha untuk menggapai  kesempurnaan diri dan kelezatannya. Akan tetapi, kebanyakan mareka salah dalam menempuh jalan karena tidak adanya ilmu. Maka ilmu yang sempurna akan memahamkan seorang hamba bahwa kebahagiaannya adalah dengan ini, maka bagaimana mungkin rasa malas menghampirinya. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung dari rasa malas.”[4] 

3.      Mewariskan jiwa yang jelekRasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ
Apabila seorang hamba bangun malam, kemudian berdzikir kepada Allah, terlepaslah satu ikatan. Apabila dia berwudhu, terlepaslah satu ikatan lagi. Jika dia shalat, maka akan terlepas seluruh ikatan. Maka pagi harinya jiwanya akan semangat dan bagus. Jika tidak bangun (malam), jadilah jiwanya jelek dan malas.”[5] 

Imam Raghib al-Ashfahani rahimahullah berkata, “Barangsiapa yang malas, akan hilang darinya sifat kemanusiaan. Bahkan dia termasuk dalam golongan hewan. Waspadalah engkau dari sifat malas, karena jika kamu malas maka engkau tidak akan mampu menunaikan sebuah hak. Jika engkau bosan maka engkau tidak akan sabar untuk menunaikan hak. Karena waktu luang itu akan menghilangkan keadaan manusia. Bahkan seluruh anggota badan menusia jika tidak digunakan maka akan rusak.”[6] 

4.      Meniru sifat orang munafik
Malas adalah sifat dasar orang-orang munafik. Allah Subhaanahu wa Ta’ala mengisahkan tentang mereka dalam firman-Nya:
إِنَّ ٱلۡمُنَـٰفِقِينَ يُخَـٰدِعُونَ ٱللَّهَ وَهُوَ خَـٰدِعُهُمۡ وَإِذَا قَامُوٓاْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُواْ كُسَالَىٰ يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِيل
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka . Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya [dengan shalat] di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (QS. An-Nisâ’ [4]: 142)

Dan sisi negatif lainnya yang sangat banyak dari sifat malas ini. Di dalam buku Mausû’ah Nadhratun Na’îmdisebutkan bahwa sifat malas membawa dampak jelek di antaranya:
1)      Membawa matinya semangat dan memendam daya pikir
2)      Salah satu sebab menuju jalan pintas untuk mengambil harta orang lain
3)      Semakin jauh dari Allah
4)      Sebagai bentuk nyata kemunduran suatu umat dan masyarakat
5)      Pertanda semangatnya sedang jatuh
6)      Mewariskan kehinaan dan kerendahan.[7] 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...