Kamis, 30 Agustus 2012

Aplikasi Penjaminan Mutu Dalam Dunia Pendidikan


Dalam bidang pendidikan  langkah pembakuan mutu  juga merupakan langkah penting pertama. 
Sistem penjaminan mutu  model ISO 9000 bisa diterapkan di dalam dunia pendidikan. Menurut Sallis  di Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris, pemikiran untuk menerapkan mutu model ISo 9000 telah dilakukan.
            Dalam bidang pendidikan apabila  akan menerapkan  system penjaminan mutu model ISO 9000  maka perlu ditempuh langkah-langkah  sebagaimana sertifikasi dunia industry,  dengan  langkah penting pertama adalah pembakuan mutu, untuk kepentingan ini maka perlu ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi focus penjamin mutu. Departemen for education and childrens service menyarankan agar penjamin mutu difokuskan  pada proses dan hasil pendidikan.

Selain itu Peter Cuttace menyarankan pula agar focus penjamin mutu dimunculkan dari jawaban terhadap pertanyaan pertanyaan sebagai berrikut:
1.        Bagaimana  tugas yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan,  yang dijalankan oleh sekolah-sekolah dal;am menentukan prioritas, yaitu tercapainya  hasil belajar siswa.
2.        Apa yang ingin dicapai sekolah berkaitan dengan  relevansi misi sekolah dengan kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan? Dan apa  yang perlu dilakukan  oleh sekolah lama kurun waktu 3-4 tahun  dalam rangka memenuhi kebutuhan  masyarakat secara lebih baik.
3.        Keberhasilan apa yang telah dicapai oleh sekolah?  Bagaimana sekolah mengetahui nbahwa  keberhasilan yang telah dicapai  adalah sesuaibdengan apa yang telah direncanakan? Serta factor-faktor apa yang mempengaruhi keberhasilan sekolah?
4.        Bagaimana sekolah merespon tentang keberhasilan yang telah dicapainya?
Pada penjaminan mutu terdapat langkah-langkah yang satu sama lain saling berkaitan sebagaimana tergambar pada bagan dibawah ini:
























Langkah langkah penjaminan mutu:
( Diadopsi dari QA Handbook,2000)

Standar yang ditetapkan mis ISO 9000
 

5.                                                                 


Audit terhadap system pendidikan yang berlangsung

Hasil penilaian sesuai atau melibihi standar

Tidak

Identifikasi kebutuhan dalam upaya memenuhi standar

Pengembangan system dalam upaya mengatasi permasalahan

Rincian perlakuan disesuaikan  dengan system yang sedang berlangsung

  Ya

Pengkajian ulang kesesuaian  dengan system secara berkelanjutandengan
 

























Berdasarkan gambar diatas proses penjaminan mutu terdiri dari 7 langkah yaitu:
1.      Penetapan standar
2.      Pengujian/ audit mengenai system pendidikan  yang sedang berlangsung
3.      Penyimpulan tentang ada tidaknya  kesenjangan antara system yang ada dengan standar yang ditetapkan. Bila  tyerdapat kesenjangan  maka akan ditempuh langkah
4.      Identifikasi kebutuhan dalam upaya untuk  memenuhi standar,  selanjutnya dengan  pengembangan  sitem perbaikan dan memadukan system berbaikan  dengan suatu system  yang sedang berlangsung. Namun bila  tidak terdapat kesenjangan akan ditempuh  pengkajian ulang  kesuaian standar

Proses penjaminan mutu harus dilaksanakan atas dasar prinsip-prinsip berikut:
1.      Mutu bukan hanya menjadi tanggung jabab pimpinan  melainklan tanggung jawab semua orang dalam organisasi
2.      Melakukan kegiatan yang benar pada tahapan pertama berarti mencegah  terjadinya kesalahan. Menunda pekerjaan  dapat berakibat fatal bagi seluruh proses manajemen.
3.      Keberhasilan  melaksanakan manajemen pada suatu proses  sangat ditentukan  oleh iklim organisasi, yaitu komunikasi  dan tim kerja yang kompak. Dengan berkomunikasi dan bekerja sama semua orang mengetahui  apa yang seharusnya dikerjakan, bagaimana mengerjakan, kapan  waktu yang tepat, dimana dan siapa setiap orang harus berhubungan

Contoh aplikasi penjaminan mutu dalam dunia pendidikan
Siklus Sistem Penjaminan Mutu(SPM)
1.        Tetapkan
2.        Dokumentasikan
3.        laksanakan
4.        Evaluasi
5.        Dokumen penyimpangan
6.        Perbaikan
7.        laporan

Sistem Kontrol Harian
Standar Quality Daily SMS Report
Murid
- Murid Terlambat, maks 0,15 % (T0,15)
- Kehadiran Murid Minimal 95% (HD 95)
-  Ibadah Murid Minimal 98% (IB98)
-  Sosial Murid Minimal 98% (S98)
- Mandiri Murid Minimal 90% (M90)
-  Mastery Learning Minimal 95% (ML95)
Guru
-       Indeks In- Disipliner Guru Maximal 1,5 (ID1,5)
-       Persiapan Mengajar Guru Minimal 90% (PM90

Proses Kerja I
GURU KE WALI KELAS
n   Sd 15:00 Menyerahkan Kartu ML
n   Murid Tidak ML, dituntaskan pada :
-          Jam Belajar Khusus dan jam remidi (Kelas 1 & Kelas 2)
-          Jam remidi (Kelas 3,4 dan 5)
-          nJam yang tidak esensi (Kelas 6)
n   Bentuk Remidi : Konsultasi/Terapi, Remidial teaching, Tambahan Khusus, Parent Call, Home Visit,
Proses kerja II
WALI KELAS Ke KOORD JENJANG
n    Sd 15:10 Menyerahkan Rekap Kartu ML, di masjid sebelum sholat
n    Kelas yang tidak mencapai ML (Ikuti SOP)
n    Bentuk Remidi : Konsultasi/Terapi, Remidial teaching, Tambahan Khusus, Parent Call, Home Visit (Sesuai SOP)

Proses Kerja III
KOORD JENJANG Ke WAKASEK
n    Sd 15:30 Menyerahkan Rekap Kartu ML, di ruang waka sek
n    Hasil rekapan dicatat dan disampaikan saat apel pagi oleh Koord Jenjang ke
Wali kelas
n    Kelas yang tidak mencapai ML (Ikuti SOP)
n    Bentuk Remidi : Konsultasi/Terapi, Remidial teaching, Tambahan Khusus, Parent Call, Home Visit (Sesuai SOP)
Proses kerja IV
WakaSek
n    Merekap kartu ML dari KJ, dan melaporkan ke Ka Sek pada 16:00
n    Menyampaikan hasil rekapan ke KJ pada apel sore pada 15:55
KaSek
n    Melaporkan QDR (Quality Daily Report) ke Lembaga sd jam 16:10
n    Lembaga ke yayasan jam 16:15
Pengukuran
*                  Kasek bertanggung jawab terhadap akurasi report
*                  Wakasek menilai akurasi sumber informasi KorJen
*                  Korjen menilai akurasi sumber informasi wali kelas dan guru
            Penanganan
*                  Jika terjadi ketidak sesuaian (NG) report maka report dikembalikan dan petugasnya hrs mengikuti pembinaan (sesuai SOP)
*                  Jika ada ketidak hadiran petugas report maka report dilakukan oleh atasan langsungnya
*                  Data ketidaksesuaian disimpan dan direkap oleh Wakasek untuk dijadikan Quality Record
*                  Untuk kelas A penyimpangan terbesar terjadi pada …….
*                  Untuk kelas A hal yang perlu ditingkatkan besaok adalah  ………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...