Kamis, 23 Agustus 2012

Menghadirkan Nuansa Ramadhan Sepanjang Zaman


Oleh : Abdurrahman


Ramadhan yang telah berlalu membawa nuansa spiritual yang sangat kuat bagi setiap muslim, ia telah mematri nilai keagamaan yang sangat kuat hingga strata keimanan di bulan inipun semakin meningkat. Maka ketika ia telah pergi meninggalkan kita, masihkah kita bisa merasakan nuanasa ramadhan sepanjang zaman? Sejatinya ramadhan adalah awal dan kawah candradimuka bagi setiap muslim untuk bisa mengaplikasikannya di bulan-bulan berikutnya. Bagaimana tidak, ramadhan yang hanya berlangsung 29-30 hari terlalu cepat untuk memenuhi seluruh kebutuhan umat akan kedekatan kepada sang Khaliq. Sebagai medan pelatihan maka ramadhan menjadi pondasi dasar untuk melanjutkan hari-hari ke depan. Jika ramadhan ini kita bisa optimalkan saya yakin hari-hari ke depan akan memiliki nilai-nilai sebagaimana yang ada pada bulan ramadhan.
Lantas, bagaimana cara menghadirkan ramadhan sepanjang zaman? Nuansa ramadhan dengan segala kenikmatannya tidak bisa lepas dari amal ibadah yang ada di dalamnya, puasa (shaum), shalat tarawih, berbuka puasa, sahur, membaca Al-Qur’an dan berbagai amalan “khas” ramadhan menjadikannya bulan special. Maka ketika kita ingin menghadirkan kembali ramadhan maka hanya ada satu cara yaitu menghadirkan kembali amalan-amalan tersebut di bulan-bulan berikutnya. Di antara amalan yang bisa menghadirkan kembali nuansa ramadhan adalah :
1.      Berpuasa : jika pada bulan ramadhan kita diwajibkan untuk berpuasa, maka di bulan-bulan lainnya kita disunnahkan untuk berpuasa. Ada banyak sekali ragam puasa sunnah diantaranya adalah puasa enam hari pada bulan syawwal, puasa pada hari senin dan kamis, puasa Nabi Dawud yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak, puasa pada 13, 14 dan 15 bulan hijriah dan puasa sunnah lainnya. Dengan melaksanakan puasa-puasa tersebut niscaya nuansa ramadhan akan bisa kita rasakan.
2.      Shalat malam (shalat taraweh) : Siapa bilang shalat tarawih atau shalat malam hanya ada di bulan ramadhan? Justru shalat malam sangat di tekankan pada bulan-bulan yang lainnya, kita mengenalnya dengan shalat tahajud. Ketika kita merasakan kenikmatan shalat malam di bulan ramadhan maka kenikmatan itu akan terasa ketika dilaksanakan sendiri di seperti malam pada bulan-bulan selain ramadhan, tidak percaya? Silahkan mencobanya.
3.      Membaca Al-Qur’an : perintah untuk membaca Al-Qur’an tidak terkait langsung dengan bulan Ramadhan justru pada bulan-bulan yang lainnya kita juga diperintahkan untuk membaca kalamnya tersebut. Oleh karena itu bacalah Al-Qur’an tidak hanya pada bulan ramadhan
4.      Berbuka puasa bersama keluarga dan makan sahur : Jika berpuasa tidak hanya ada pada bulan ramadhan demikian juga berbuka puasa dan makan sahur. Karena itu jika ingin menghadirkan kembali nuansa ramadhan maka berpuasalah niscaya nikmatnya berbuka puasa dan makan sahur di bulan ramadhan akan kembali dirasakan.
5.      Bersedekah : Jika kita diperintahkan untuk membayar zakat di bulan ramadhan, maka di bulan yang lainnya kita juga diperintahkan untuk memberikan sebagian harta kita untuk membantu orang-orang yang tidak mampu. Bukankah orang-orang yang tidak mampu membutuhkan bantuan tidak hanya pada bulan ramadhan? Mereka jelas membutuhkan bantuan kita setiap saat, karena itu bersedekahlah sebagaimana bersedekahnya kita di bulan ramadhan.
Selain amalan-amalan tersebut maka masih ada ibadah lainnya yang bisa kita lakukan di luar bulan ramadhan, misalnya I’tikaf di masjid. Ia tidak hanya dilakukan di bulan ramadhan saja namun bisa juga dilakukan di luar ramadhan. Mari hadirkan ramadhan sepanjang zaman…. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...