Selasa, 13 November 2012

Harmoni Agama, Darigama dan Adat Sunda : Studi Ritual Hajat Sasih di Kampung Naga


Abdurrahman Misno Bambang Prawiro
Fakultas Syariah STAI Al-Hidayah Bogor
Telp. 085885753838, email: ambp1979@yahoo.com

Abstracs
Manusia adalah makhluk sempurna, kesempurnaannya terletak pada akal yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Dengan akal ini manusia berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan lahir ataupun kebutuhan batin. Kebutuhan batin manusia terpenuhi dengan adanya kedamaian, kebahagiaan dan aktualisasi diri. Untuk mencapai hal tersebut manusia berusaha untuk mencari hakikat kehidupan, dalam agamalah manusia menemukan hakikat kehidupan tersebut. Selanjutnya manusia berusaha untuk mengaplikasikan keyakinan keagamaannya dalam bentuk berbagai ritual keagamaan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Di antara ritual yang dilakukan oleh manusia adalah Ritual Hajat Sasih yang dilaksanakan masyarakat adat Kampung Naga. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan paradigma etnoscience dari James P. Spradley, fenomena Hajat Sasih direkam dengan metode etnografi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan Hajat Sasih dilakukan dengan prosedur sesuai dengan yang dilakukan para leluhur dengan memberikan pak hajat kepada Punduh dan Lebe pada satu hari sebelum pelaksanaan, sementara Punduh dan Lebe juga memberikan pak hajatnya kepada kuwu dan naib Desa Neglasari. Hajat Sasih merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang direpresentasikan dalam bentuk ziarah ke makam para leluhur yaitu Sembah Dalem Eyang Singaparna. Selain itu Hajat Sasih juga menjadi momen istimewa bagi warga Kampung Naga untuk bersilaturahmi dan mengharapkan barokah dari ziarah kubur dan dari tumpeng yang didoakan oleh sesepuh Kampung Naga. 
Humans are a perfect person, perfection lies in the sense that divine creation. With this perfection human being trying to necessities of life, both physical needs or mental needs. Human needs are the inner peace, happiness and self-actualization. To achieve this, people try to find the essence of life, It is religion humans find it. Furthermore, humans try to apply their religious beliefs in the form of various religious rituals as a means to closer God. Among ritual performed by humans is the ritual performed Hajat Sasih in Kampung Naga. This study used the paradigm etnoscience phenomenological approach of James P. Spradley, Hajat Sasih phenomena recorded by the method of ethnography. Results from this study is implementation Hajat Sasih  in accordance with the procedures undertaken by the pak hajat to Punduh and Lebe on the day before, while Punduh and Lebe also give pak hajat to kuwu and naib of Neglasari village. Hajat Sasih an expression of gratitude to God that is represented in the form of a pilgrimage to the tomb of the Sembah Dalem Eyang Singaparna. Besides Hajat Sasih also be a special moment for the residents of Kampung Naga to gathering and find barokah from the tomb and from tumpeng are prayed by Kampung Naga elders.

Key Word : Islam Lokal, Hajat Sasih, Kampung Naga dan Ziarah  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...