Senin, 31 Desember 2012

Muhasabah Akhir Tahun

Oleh : Abu Aisyah

Kehidupan ini memang terus berubah, tidak ada yang bisa menghentikannya. Perubahan yang terus menjadikan manusia semakin jauh di jalanNya. Demikianlah yang terjadi di penghujung tahun 2012, gegap gempita manusia dalam menyambut pergantian tahun begitu terasa di hampir seluruh sudut negeri ini. Lihatlah bagaimana para pedagang terompet berjejal di setiap jengkal trotoar, ia juga merambah hingga ke pelosok desa dan kampong. Tentu saja orientasi mereka adalah berdagang dan mendapatkan keuntungan, tidak ada maksud lainnya.
Perayaan menyambut pergantian tahun juga merupakan perubahan yang terjadi dalam kehidupan ini. Jika dahulu perayaan ini hanya ada di perkotaan dan dalam suasana yang sederhana, kini hingga ke pelosok desa perayaan ini begitu terasa. Lagi-lagi perubahan kehidupan manusia telah mengubah perayaan pergantian tahun menjadi budaya glogal yang dirayakan oleh siapa saja dan di mana saja.  Apa ada yang salah?
Tahun 2012 yang sebentar lagi kita tinggalkan sejatinya adalah bagian dari saksi kehidupan yang akan menjadi pula menjadi saksi bagi seluruh umat manusia kelak di alam sana. Maka merayakan pergantian tahun dengan sesuatu yang hanya bersifat hura-hura dan pesta-pesta tanpa adanya makna adalah sesuatu yang tidak memberikan nilai bagi kehidupan kita. Dalam hal ini bahwa sudah selayaknya kita sebagai muslim melihat bahwa ternyata pergantian tahun seharusnya menjadikan kita semakin mendekat kepada Sang Pencipta. Terlalu idealis memang tetapi beginilah seharusnya seorang muslim bersikap, jika pergantian tahun harus dirayakan, kenapa tidak merayakannya dengan sesuatu yang bisa memberikan makna dalam kehidupan kita? Minimalnya bisa mendekatkan diri kita kepada ketakwaan dan menyampaikan kita kepada keridhaanNya.
Di akhir tahun 2012 ini saya pribadi merasa ada banyak hal yang hilang dalam kehidupan saya, dari mulai beberapa anggota keluarga yang telah kembali kea lam sana, hingga banyak sekali waktu yang terbuang tanpa adanya makna. Ah…. Saya kembali berfikir “Kenapa manusia begitu gempita merayakan pergantian tahun?, padahal pergantian itu seharusnya dimaknai dengan muhasabah, sudah seberapa dekat kita dengan Ar-Rahman? Wallahua’lam,   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...