Minggu, 20 Januari 2013

Kisah Sebuah Pohon Dengan Akar Rapuh

Oleh: Abu Aisyah


Al-Kisah sebuah pohon dengan batang menjulang ke angkasa, dahan-dahannya kuat mengarah  ke segala penjuru, ranting-rantingnya begitu banyak sehingga menjadikan pohon tersebut tampak kokoh. Daun-daun yang menghiasi pohon tersebut juga lebat sehingga menjadikan orang-orang yang melihatnya ingin untuk berteduh di bawahnya. Lebih dari itu pohon tersebut senantiasa berbuah tanpa terikat oleh musim. Pohon itu tampak sempurna, setiap orang yang melihatnya akan berdecak kagum dengan pohon tersebut, walaupun belum merasakan buah dari pohon tersebut namun warna ranum dari pohonnya sangat mengundang selera siapa saja yang melihatnya. Secara kasat mata pohon tersebut memang sempurna, tapi… tunggu dulu ternyata ada satu hal yang terlupa dari pohon itu. Akar yang menopangnya belum terlihat, apakah ia sekokoh batangnya? Apakah ia sesempurna penampilan di atasnya? Ternyata tidak ada yang sempurna di dunia ini, demikian pula pohon itu. Akarnya ternyata rapuh digerogoti oleh semacam hama yang menjadikannya tidak lagi kuasa menopang batang, dahan, ranting, daun, dan buahnya. Untuk sementara ini memang akar tersebut masih bisa bertahan, tetapi cepat atau lambat pohon itu akan tumbang dengan semakin rapuhnya akar. Demikianlah kisah sebatang pohon dengan akar rapuh, ia tampak sempurna padahal akarnya penuh dengan hama. Tampilan lahirnya mempesona padahal akarnya sedang menanti kehancurannya.
Bagaimana dengan manusia? Banyak sekali tipe-tipe manusia yang laksana pohon ini. Tampilan luarnya mempesona padahal akar keimanannya digerogoti oleh hawa nafsunya. Bisa jadi ia tampak sempurna di mata manusia, padahal di sisi-Nya ia adalah makhluk durjana. Akar keimanannya telah terkena hama hawa nafsu yang menjadikan setiap amalannya sangat rentan dengan kemunafikan. Lebih jauh dari itu ternyata amalan-amalan sering hanya bentuk kepura-puraan dan hanya ingin mendapatkan keuntungan keduniaan. Seseorang dengan akar aqidah yang rapuh akan cenderung menyembunyikan kemunafikannya, hatinya sakit sehingga setiap yang dilihatnya diukur dengan kenikmatan dunia. Matanya sering kali tertuju kepada hal-hal yang diharamkannya, telinganya seringkali disumbat dengan hal-hal sia-sia yang semakin menjauhkan dirinya dari Sang Pencipta. Itulah contoh manusia dengan akar aqidah yang rapuh, ia hanya tampak indah di luarnya saja sementara akar keimannya rapuh dan jika tidak diobati akan menjadikan amalan-amalannya tumbang tanpa ada gunanya lagi.
Tidak usahlah mencari contoh orang lain di luar sana, cobalah untuk instrospeksi diri kita sendiri. Sudahkah akar keimanan kita kuat? Atau akar itu rapuh karena selalu diserang oleh hawa nafsu yang terus memburu? Muhasabah diri, memperbaikinya, mengobatinya dan berusaha terus untuk menguatkan akar keimanan. Itulah hal yang seharusnya senantiasa kita lakukan, semoga kita senantiasa diberikan kemudahan untuk senantiasa berada dalam hidayahNya…, Semoga…. Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...