Kamis, 11 April 2013

Jangan Buka Pintu Fitnah Itu!!!

Oleh: Abdurrahman



Manusia itu memang sangat lemah, buktinya ia mudah sekali tergoda dengan sesuatu yang seolah-olah menyenangkan padahal ujungnya adalah kesedihan berkepanjangan. Jika kesedihan tersebut tampak dengan mata kepala tentu manusia tidak akan mau melakukannya, sering sekali kesedihan itu dalam bentuk rasa dan iman di dada. Maksud saya adalah kesenangan yang berujung kesedihan itu tidak tampak oleh pandangan mata biasa, ia hanya bisa dilihat dengan mata hati dan fitrah insani.
Saya tidak mau menyalahkan Iblis, setan dan seluruh pengikutnya yang selalu menggoda manusia, karena mereka sudah salah kenapa harus kita salahkan. Bukankah tugas manusia memang mengajak manusia menuju kesedihan berkepanjangan? Manusia-lah yang seharusnya disalahkan karena tidak kuat menahan godaannya, padahal setan dan balatentaranya itu lemah jika saja manusia kembali ke fitrahnya yaitu Islam (tunduk patuh kepada syariatnya).
Manusia dalam melakukan hal-hal yang “menyenangkan” dalam pandangan manusia padahal membawa sengsara, selalu diawali dengan membuka pintu atau jalan menuju kesenangan itu. Bisa jadi seseorang sudah menutup rapat-rapat pintu kemurkaan itu, namun sering sekali ia lupa menguncinya. Sehingga yang terjadi adalah keinginan kembali untuk membuka pintu fitnah itu, pintu fitnah yang mengantarkannya kepada kesenangan sementara, padahal akibatnya kesengsaraan selamanya baik dunia maupun di alam sana.
Pintu fitnah itu memang selalu menyenangkan bagi siapa saja yang melihatnya, ia seperti sebuah pintu gerbang istana yang memesona setiap yang memandangnya. Hiasan pada pintu yang dibuat oleh Iblis dan balatentaranya menjadikannya kemilau dan menkjubkan bagi setiap manusia. Pintu itu akan terbuka bagi siapa saja yang tergoda memandang, mendekati dan dengan perlahan memegang anak kuncinya. Setellah itu ia membukanya, sadar ataupun tidak ketika ia telah memegang anak kunci dan perlahan membukanya maka ia telah masuk ke dalam fitnah yang akan sangat sulit baginya untuk kembali menutupnya.
Pintu fitnah itu kini ada di mana-mana baik di dunia nyata ataupun di dunia maya, semuanya menawarkan kesenangan yang “luar biasa”, padahal kesenangan itu hanyalah sementara akhirnya adalah penyesalan kekecewaan dan kesengsaraan berkepanjangan. Bisa jadi manusia akan berkilah “Ini bukan kesengsaraan, ini adalah relaksasi, eksplorasi dan menikmati dunia ini” namun setiap hal yang membawa kemurkaan Ar-Rahman akan ditentang oleh semua fitrh Insan. Tidak ada satu manusia-pun yang menyetujui setiap perbuatan yang tidak sesuai dengan tabiat fitrah yang telah diciptakan oleh Allah ta’ala. Tabiat fitrah itu adalah menjaga kesucian (‘Iffah) dan hidup selaras dengan ketentuan Yang Maha Menciptakan.
Mungkin tulisan ini terlalu naïf atau terlalu sok suci atau terlalu menggurui, sebaliknya tulisan ini adalah motivasi bahwa ternyata ketika kita tergoda untuk membuka sebuah pintu fitnah, maka segera berhamburan fitnah itu menimpa kita. Bukan hanya kesengsaraan di dunia, namun adab di akhirat akan kita terima. Jika membuka pintu fitnah saja sudah mendatangkan bencana, apalagi masuk dan bergelut dengan fitnah? Akibatnya adalah hati yang semakin sakit dan akan mati jika tidak segera diobati. Karena itu “Jangan Buka Pintu Fitnah Itu” agar hati ini senantiasa kemilau dalam cahaya SyariahNya dan fitrahNya, dengan ini mudah-mudahan kebahagiaan akan kita dapatkan baik di dunia ataupun setelah kita meninggal dunia. Semoga…… Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...