Sabtu, 06 April 2013

Saatnya Meninggalkan Dunia Hitam

Oleh: Abdurrahman


Dunia hitam adalah dunia yang penuh dengan hal-hal yang dominan abu-abu, kelabu dan kelam. Warna hitam dipersepsikan dengan sesuatu yang gelap, mengerikan, kejahatan, perdukunan dan segala hal yang mengarah kepada hal-hal negatif. Tentu saja itu adalah image masyarakat mengenai warna hitam, dan ini tidak secara langsung berhubungan dengan judul dari tulisan ini.
Meninggalkan dunia hitam berarti meninggalkan segala sesuatu yang dominan dengan kejahatan dan hal-hal negatif lainnya. Apakah meninggalkan dunia hitam juga meninggalkan semua yang serba hitam dan kelam? Bisa jadi, warna hitam yang dipersepsikan dengan hal-hal yang negatif itu terkait dengan judul ini. Meninggalkan dunia hitam berarti meninggalkan sesuatu berwarna hitam yang ada pada diri kita, apakah itu sesuatu yang ada di luar diri kita atau yang melekat pada diri kita.
Rambut adalah salah satu dari  bagian tubuh kita yang berwarna hitam, tentu saja ini pada umumnya masyarakat Indonesia. Ternyata rambut kita yang berwarna hitam ini suatu saat akan berubah, menjadi putih tentu saja. Secara wajar proses perubahan rambut yang awalnya berwarna hitam menjadi putih terjadi dimulai pada usia 40 tahun. Pada beberapa kasus tentu saja berbeda-beda sesuai dengan kadar hormone masing-masing manusia.
Usia 40 tahun adalah awal bagi kematangan spiritual seseorang, Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam diangkat menjadi Nabi dan Rasul pada usia tersebut. Hingga ada istilah Life Begin Fourthy (Kehidupan Dimulai Pada Usia Empat Puluh Tahun). Jika rambut juga akan berubah pada usia 40 tahun maka sudah selayaknya pada usia ini untuk memperbaiki diri, muhasabah diri karena inilah saatnya kita “Meninggalkan Dunia Hitam”
Meninggalkan dunia hitam bukan hanya berubahnya rambut dari putih menjadi hitam, lebih dari itu masa ini adalah masa dimana setiap manusia akan mengalami kematangan spiritual. Tentu saja kematangan ini bukanlah sesuatu yang datang tanpa ada usaha, ia bukan Ilmu laduni yang datang dengan tiba-tiba, atau bukan pula sebuah ilham atau wangsit yang datang tanpa diundang. Kematangan spiritual yang mengiringi hilangnya warna hitam ke putih adalah hasil dari perjuangan kita dalam menapaki usia 40 tahun.
Maka, meninggalkan dunia hitam berarti meninggalkan segala hal yang dominan dengan warna hitam berupa kejahatan, kesyirikan, kemunafikan, dosa dan maksiat serta hal-hal yang dapat mengurangi keimanan kita sekaligus mengurangi nilai kematangan spiritual kita. Selain itu ia juga bermakna ketika masa itu tiba kita sekuat tenaga berusaha menapaki nilai-nilai spiritual bukan hanya dengan doktrin namun dengan penuh kesadaran.
Bagaimana bagi mereka yang belum meninggalkan dunia hitam? Tentu saja bukan alasan untuk tidak menapaki usia ini. Tidak ada yang bisa menjamin kita bisa sampai usia ini. Maka menyiapkan diri menuju usia kematangan spiritual adalah sebuah keniscayaan. Karena kematangan ini adalah sesuatu yang diusahakan bukan ilham tanpa pengorbanan. Wallahu a’lam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...