Jumat, 10 Mei 2013

Jangan Ucapkan “Semoga Panjang Umurnya…”

Oleh: Abdurrahman



Mungkin dari judulnya sebagian pembaca sudah mengira-ngira bahwa tulisan ini berkenaan dengan hari ulang tahun, bisa jadi memang iya tapi saya hanya ingin menceritakan sikap saya yang sangat tidak suka dengan ucapan ini. Maksud saya adalah bahwa ucapan “Semoga Panjang Umurnya….” Sepertinya menjadi mirip trauma bagi saya, hal ini karena disebabkan oleh beberapa hal yang terjadi di sekitar saya. Di antaranya adalah karena jika doa ini dikabulkan tanpa adanya tambahan kata-kata maka saya teringat dengan orang-orang terdekat saya yaitu, Paman, Uwa (Kakak Ibu) dan terakhir mertua saya yang laki-laki ternyata diberikan umur yang panjang tapi justru menjadi sangat tidak menyenangkan. Kisah tentang paman saya sudah pernah saya tuliskan di blog ini, demikian juga uwa dan mertua. Semuanya meninggal dalam keadaan sakit menahun dan diberi panjang umur. Ya… panjang umur bukanlah sesuatu yang saya harapkan apalagi jika tidak ada keberkahan dan tersiksa dengan sakitnya badan. Bukan berarti tidak suka dengan sakit, tapi hingga saat ini masih terbayang bagaimana mertua saya yang diberikan umur panjang ternyata “tersiksa” dengan umur panjangnya tersebut.
Saya jug ateringat dengan sebuah hadits dari Rasulullah bahwa salah satu dari bala (ujian dunia) adalah diberikannya umur panjang yang tidak barakah. Pembaca bisa bayangkan seandainya umur kita panjang namun tubuh kita tidak lagi bisa digunakan karena sudah saatnya untuk dimakamkan. Masya Allah… terlalu fatal apabila kita menginginkan umur panjang padahal tubuh atau jasad ini punya waktu dan masa di dunia ini. Sebagai bukti konkrit bagaimana orang-orang yang diberikan umur panjang ternyata tubuhnya tidak lagi kuasa untuk melakukan aktifitas, hingga na’udzubillah min dzalika… tubuh ini bisa busuk padahal umur kita masih ada. Saya ingat sekali hingga sekarang bahkan mungkin selama hayat masih dikandung badan tidak akan dilupakan ketika memandikan jenazah bagaimana ternyata tubuh mayat itu sudah tida berfungsi karena sudah lewatnya masa bagi tubuh itu di dunia ini. Orang-orang yang diberikan umur panjang juga perlahan-lahan berkurang fungsi anggota badannya.
Mudah-mudahan alasan saya untuk tidak suka dengan ucapan “Semoga Panjang Umurnya…” bisa dipahami oleh pembaca. Umur yang panjang bukanlah jaminan amalnya baik, demikian pula umur yang pendek bukan pula jaminan ia tidak bisa merasakan lebih lama kehidupan dunia. Semua da masanya dan semua ada takdirNya… mari bersama kita berdoa semoga umur kita penuh dengan keberkahan sehingga bisa untuk melakukan amal kebajikan sebagi bekal di dunia dan di alam sana… 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...