Sabtu, 27 Juli 2013

Ramadhan dan Hakikat kehidupan

Oleh: Abdurrahman


Tidak terasa Ramadhan tahun 1434 H ini telah memasuki paruh ke tiga. Ada banyak hal yang sudah kita lakukan untuk mengisi bulan mulia ini, namun lebih banyak hal yang belum kita lakukan untuk mendapatkan ampunan di bulan penuh keberkahan ini. Tidaklah berlebihan ketika euphoria ramadhan begitu terasa di setiap media. Tradisi masyarakat untuk mengisi Ramadhan di negeri ini memang begitu meriah, dari yang syar’i hingga yang menyelisihi bulan mulia ini.
Ramadhan sebagai bulan penuh keberkahan akan semakin bermakna ketika digunakan untuk introspeksi diri tentang hakikat kehidupan ini. Hidup yang kita rasakan ini pada hakikatnya adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan rona suka dan duka. Ada senang ada sengsara, terkadang bahagia menyapa namun tidak jarang duka menimpa. Sesuatu yang sangat kita harapkan seringkali terluput dari kehidupan, sementara hal-hal yang tidak diinginkan menyapa tanpa bisa dihindarkan. Itulah kehidupan, ia adalah misteri yang tidak ada seorangpun bisa mengetahui. Tidak para malaikat tidak pula seorang Nabi, bahkan syaithan yang suka mencuri berita dari langitpun tidak bisa mengetahui apalagi para dukun yang hanya mengutip dari para pembisik alam syaithani.
Silih bergantinya rona kehidupan menjadikan kehidupan kita semakin kaya dengan pengalaman. Ia ibarat guru yang memberikan pelajaran tanpa kenal bosan, bahkan ia mendidik kita untuk bisa memahami apa sebenarnya pelajaran yang bisa kita cerna hari ini. Kehidupan mengajarkan kepada kita bahwa manusia itu sangat lemah, penuh kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Semua orang termasuk diri kita berada di ranah kekurangan ini. Jika selama ini penilaian hanya diarahkan pada hal-hal yang tampak oleh penglihatan, maka sejatinya penglihatan itu penuh dengan tipuan.
Memahami hakikat hidup berarti mengetahui kenapa ada kehidupan ini? Kenapa kita hadir di dunia ini? Kenapa suka dan duka silih berganti mewarnai hidup ini? Semua terjawab dengan satu kata Iman (percaya) dengan takdir Ilahi. Itulah kunci ketika ingin mendapatkan kehidupan ini. Takdir Ilahi adalah seperangkat narasi kehidupan yang harus kita laksanakan dan kita alami, tanpa ada seorangpun yang mengetahui. Kunci mendapatkan hakikat ini adalah yakin bahwa Allah ta’ala telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik penciptaan dan sebaik-baik kehidupan. Sehingga semua yang ada dalam kehidupan ini adalah baik dan untuk kebaikan kita bersama. Wallahu a’lam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...