Rabu, 28 Agustus 2013

HRD Syariah: Konsep Bangunan Islam

HRD Syariah Series
Oleh: Agus Siswanto, MEI dkk.


1.1.   Apa Itu Islam?
Konsep bangunan Islam, terlihat dua hal yang saling terkait yakni keimanan (Faith) dan Islam, ia adalah dua istilah yang memiliki makna yang sinonim ketika terpisah dan memiliki makna khusus ketika menjadi satu rangkaian. Iman bermakna keyakinan dalam hati yang terucap oleh lisan dan diamalkan oleh anggota badan. Iman bersifat abstrak dan hanya dirinya dan Allah saja yang mengetahuinya, manusia lain hanya mampu melihat indikasi-indikasinya saja. Secara sederhana dapat disebutkan bahwa iman adalah amalan hati sedangkan Islam adalah amalan anggota badan.
Secara etimologi kata Islam berasal dari bahasa arab yaitu “S L M” س- ل- م (Sin, Lam, Mim) artinya antara lain: damai, suci, patuh dan taat (tidak pernah membantah). Sedangkan dalam pengertian syar’i, kata Islam berarti kepatuhan kepada kehendak dan kemauan Allah, serta taat kepada hukum-Nya. Sehingga hubungan antara pengertian menurut pengertian kata dasar dengan pengertian seacara syar’i tadi sangat erat sekali kaitannya sehingga diperoleh pengertian yakni :”Hanya dengan kepatuhan kepada kehendak Allah dan tunduk kepada hukum-hukum-Nya seseorang dapat mencapai kedamaian sesungguhnya dan memperoleh kesucian yang abadi.[1]
Penjelasan yang lain tentang pengertian Islam dikemukakan oleh Abul A’la Maududi, beliau memberikan pengertian secara ringkas terhadap arti kata Islam yakni “Taat kepada Allah dan tunduk kepada perintah-Nya tanpa membantah.[2] Dalam konteks tafsir Quraish Shihab memberikan penjelasan bahwa nama  Islam mengandung arti dan makna “Ajaran yang mendambakan perdamaian”.[3] Secara lebih komprehensif pengertian atau definisi tentang Islam sekurang-kurangnya mengandung lima pengertian sebagai berikut :[4]
Pertama, bersumber dari sebuah hadist sebagai berikut :
أخبرني عن الإسلام , فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم " الإسلام أن تشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله وتقيم الصلاة وتؤتي الزكاة وتصوم رمضان وتحج البيت إن استطعت إليه سبيلا
Ceritakan kepadaku (wahai Muhammad)  tentang  Islam! Rasulullah menjawab : Kau mengakui tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul Allah, mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan berhaji ke baitullah jika mampu. HR. Bukhari dan Muslim.
Kedua, Islam ialah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan penuh kepatuhan pada segala perintah-Nya serta menyelamatkan diri dari perbuatan syirik dan orang-orang yang berbuat syirik.[5] Selain itu, Islam berarti tunduk, menyerah dan mentaati Allah dan ketundukan itu hendaknya lahir dari kesadaran, bukan karena terpaksa. Ketundukan karena terpaksa adalah merupakan sesuatu yang alami bagi setiap makhluk, dan ketundukan yang seperti ini tidak mengakibatkan timbulnya pahala atau siksa, Allah SWT  berfirman :
أَفَغَيْرَ دِينِ ٱللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُۥٓ أَسْلَمَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ طَوْعًۭا وَكَرْهًۭا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ

Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. QS Ali Imran: 83
Seluruh makhluk di alam semesta ini tunduk di bawah ketentuan Allah, baik dari segi kejadian, kekal dan fananya, dan dalam bidang ini manusia tidak berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya. Adapun ketundukan dengan penuh kesadaran adalah merupakakn hakekat Islam, dan dalam ketundukan yang seperti ini barulah timbul adanya pahala dan siksa.  sebagai bukti penuh ketundukan kepada Allah adalah ridha menerima agama-Nya, yang diiringi pula dengan penuh kesadaran.  Karena itu, Islam dalam pengertian ini adalah merupakan agama Allah yang diridhai-Nya, agama yang diwahyukan kepada Rasul-Nya dan disampaikan kepada seluruh ummat manusia Allah SWT  berfirman dalam QS Ali Imran 19 :
إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”.
Kemudian dalam Al-Quran Surat Luqman ayat  22 :
وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌۭ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ ۗ وَإِلَى ٱللَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ
Dan Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang Dia orang yang berbuat kebaikan, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan”.
Juga dijelaskan dalam Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 132 - 133
وَوَصَّىٰ بِهَآ إِبْرَٰهِۦمُ بَنِيهِ وَيَعْقُوبُ يَٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصْطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ, أَمْ كُنتُمْ شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِۦمَ وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ إِلَٰهًۭا وَٰحِدًۭا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ
Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam". Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya."
Ketiga, Islam adalah way of life, peraturan yang bersifat integral yang mengatur hidup dan kehidupan ummat manusia dan menjadi dasar akhlak yang mulia yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada ummat manusia. Bagi yang mentaatinya diberikan pahala dan bagi orang yang mengingkarinya dikenakan siksa sebagaimana Allah berfirman:
أَفَغَيْرَ دِينِ ٱللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُۥٓ أَسْلَمَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ طَوْعًۭا وَكَرْهًۭا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepadaNya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan. QS Ali Imran: 83
Agama yang dimaksudkan di sini adalah agama Islam yang menurut pengertian yang kami terangkan sebelumnya, ialah agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Keempat, Agama Islam merupakan kumpulan peraturan yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, baik peraturan yang berbentuk kepercayaan, akhlak, ibadat, muamalat dan sejarah yang terkandung di dalam Al-Quran dan sunnah Rasul-Nya, dan diperintahkan untuk menyampaikan kepada ummat manusia. Allah berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ بَلِّغْ مَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ۖ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ ٱلنَّاسِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْكَٰفِرِينَ
Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.  Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” QS Al-Maidah 67
Kelima, Islam adalah jawaban terhadap tiga persoalan yang selalu dihadapi oleh ummat manusia. Yaitu masalah hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan manusia lainnya dan manusia dengan alam sekitarnya.
Keenam, Islam adalah pedoman hidup yang sebenarnya, petunjuk dalam semua aspek hidup dan kehidupan ummat manusia, obat mujarab untuk mengatasi dan memperbaiki masyarakat dan jalan yang lurus bagi orang-orang yang bersedia untuk mengikutinya.  Allah SWT  berfirman:
وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِىٓ إِنَّكُم مُّتَّبَعُونَ, فَأَرْسَلَ فِرْعَوْنُ فِى ٱلْمَدَآئِنِ حَٰشِرِينَ
Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: "Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), karena Sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli". Kemudian Fir'aun mengirimkan orang yang mengumpulkan (tentaranya) ke kota-kota. QS. Asy-Syura: 52-53.
Demikianlah pengertian dari Islam, ia merupakan pedoman hidup yang dianugerahkan oleh Allah Ta’ala kepada umat manusia agar mereka senantiasa berada di jalanNya sehingga mereka akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Dalam ruang lingkup ekonomi maka Islam adalah satu-satunya system ekonomi yang akan membawa kemashalahatn bagi seluruh umat manusia, membawa keadilan, pemerataan harta dan menghilangkan kesenjangan antara si kaya dengan si miskin.


[1] Hammudah Abdalati, “ Islam Suatu Kepastian”, Jakarta : I.I.F.S.O, 1407/1986, hal 13
[2] Abul A’la Maududi, Prinsip-Prinsip Islam, Jakarta : International Islamic Federation of Student Organizations, 1407 H/ 1986, hal 2
[3] M Quraish Shihab, “ Wawasan Al Quran “, Jakarta : Penerbit Mizan, 1499 H/ 1999, hal 378
[4] Dr.Abdul Karim Zaidan, “Dasar-dasar Ilmu Dakwah (1)”, Jakarta : Media Dakwah, 1979, hal  3-13
[5] Syaikh Muhammad At-Tamimi, Tiga Landasan Utama (penterjemah Muhammad Yusuf Harun,MA),Islamic Propagation Office in Rabwah, Riyadh, tanpa tahun, hal 49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...