Selasa, 28 Januari 2014

Makalah Hakikat Syirik

Kamila Bennita, Adeliza Farrah, Fitria Rifki, Gilang Aghnia Nisa, Hana Rauda Surizuela

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

            Syirik hal yang tak asing kita dengar, bahkan secara tidak sadar kita sedang melakukan hal syirik tersebut. Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah SWT. Seperti percaya kepada dukun karena dialah yang buat kita menjadi seorang yang kaya raya atau sebagainya.
            Ketika kita percaya kepada selain Allah SWT, maka merugilah kita. Dan timpalan untuk diri kita adalah neraka jahannam. Innalillah.. maka dari itu kami mengambil tema syirik dan menerangkan secara singkat tentang syirik agar pembaca mengetahui apa itu syirik dan akibat yang akan didapatinya jika berbuat syirik.
            Dan yang paling penting adalah untuk meluruskan pemikiran-pemikiran dan perilaku wahai seraya manusia sebagai umat untuk hanya menyembah Allah SWT dan percaya akan ke-Esaan Allah SWT. Agar kita tetap berada pada jalan-Nya dan pada aturan-aturan serta hukum-hukum yang sudah di perjelas dalam ayat-ayat suci Al-qur’an.

1.2  Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang terdapat di dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian syirik menurut etimologi dan terminologi ?
2.      Apa hukum islam mengenai syirik ?
3.      Apa jenis-jenis syirik ?

1.3  Tujuan Penelitian

            Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah yang untuk memenuhi tugas mata kuliah Islamic Studies, dan membantu para pembaca mengenai makna syirik yang sebenarnya.

1.4  Pengumpulan Data

Dalam pembuatan karya tulis ini adalah mesebagai berikut:
1.      Perpustakaan
2.      Internet

1.5  Sistematika Penulisan

Karya tulis ini ditulis secara berurutan  sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan, menjelaskan latar belakang, tujuan, pembatasan masalah, metode pengumpulan data, sistematika penulisan.
Bab II Pembahasan, mengemukakan pembahasan masalah bersumber pada data yang diperoleh dibandingkan dengan teori yang terdapat pada berbagai sumber.
Bab III Penutup, memuat simpulan dan saran.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Syirik

            Syirik dalam bahasa arab “As-syirku”yang berarti bercampur, bergabung, dan bersekutu. Menurut bahasa adalah sebuah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang terjadi antara dua orang atau lebih.
            Syirik menurut terminologi adalah syirik kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa maksudnya menjadikan sekutu bagi Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa, baik dalam rububiyahnya ataupun uluhiyahnya, tetapi istilah syirik lebih sering digunakan untuk syirik dalam uluhiyahnya.
            Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal-hal yang merupakan kekhususan Allah, seperti berdoa kepada selain Allah di samping berdoa kepada Allah atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), berndzar, berdoa dan sebagainya kepada selain-Nya.
            Karena itu barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu adalah keshaliman yang paling besar. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar zhaliman yang besar.” (Qs. Luqman : 13).
            Allah tidak akan mengampuni orang musyrik, jika ia meninggal dunia dalam kesyirikan. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. “An-Nisa’: 48).
            Surga pun diharamkan atas orang musyrik. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.
            Dan syirik menghapuskan pahala segala amal kebaikan Allah. Allah SWT berfirman: “Seandainya mereka menyekutukan Allah, lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (Al-An’am: 88). “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu, ‘Jika kamu menyekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”(Az-Zumar: 65). “Maka bunuhlah orang-orang yang musyrikin itu di mana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian.” (At-Taubah: 5).
            Nabi bersabda, “Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka menyatakan, ‘Tiada sesembahan yang haq melainkan Allah.’ Jika mereka telah menyatakannya, niscaya darah dan harta mereka aku lindungi kecuali karena haknya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
            Karena itu, syirik adalah dosa yang paling besar. Rasulullah bersabda, “Maukah kalian aku beritahukan tentang dosa yang paling besar?” Kami menjawab, “Ya, wahai Rasulullah !” Beliau bersabda, “Berbuat syirik kepada Allah dan durhaka kepadakedua orang tua.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
            Syirik adalah suatu kekurangan dan aib yang Allah menyucikan diri dari keduanya. Karena itu, barangsiapa berbuat syirik kepada Allah, berarti dia menetapkan untuk Allah apa yang dia menyucikan diri dari padanya. Dan ini adalah puncak pembangkangan, kesombongan, dan permusuhan kepada Allah.

2.2  Hukum Syirik

            Syirik adalah larangan Allah Subhanallahu Wa Ta'aalaa yang paling besar. Allah Subhanallahu Wa Ta'aalaa berfirman dalam surat An Nisaa` ayat 36 :
وَاعْبُدُوااللَّهَوَلاَتُشْرِكُوابِهِشَيْئًا
Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.”
            Syirik juga merupakan perbuatan haram yang pertama (harus ditinggalkan). Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman dalam surat Al An’aam ayat 151:
قُلْتَعَالَوْاأَتْلُمَاحَرَّمَرَبُّكُمْعَلَيْكُمْأَلاَّتُشْرِكُوابِهِشَيْئًاوَبِالْوَالِدَيْنِإِحْسَانًاوَلاَتَقْتُلُواأَوْلادَكُمْمِنْإِمْلاَقٍنَحْنُنَرْزُقُكُمْوَإِيَّاهُمْوَلاَتَقْرَبُواالْفَوَاحِشَمَاظَهَرَمِنْهَاوَمَابَطَنَوَلاَتَقْتُلُواالنَّفْسَالَّتِيحَرَّمَاللَّهُإِلاَّبِالْحَقِّذَلِكُمْوَصَّاكُمْبِهِلَعَلَّكُمْتَعْقِلُونَ
            “Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar". Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya).”

2.3  Jenis-jenis Syirik

Syirik terbagi dua macam yaitu, syirik besar dan syirik kecil.
1.      Syirik Akbar (Besar)
Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam neraka, jika ia meninggal dan belum bertaubat daripadanya. Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah SWT, seperti kepada selain Allah SWT atau mendekatkandiri kepadanya dengan menyembelih kurban nadzar untuk selain Allah SWT, baik untuk kuburan, jin dan setan.
            Termasuk juga takut kepada orang-orang yang telah mati, jin atau setan, bahwa mereka bisa membahayakan atau membuatnya sakit, juga mengharapkan sesuatu kepada selain Allah SWT, yang tidak kuasa melakukannya kecuali Allah SWT berupa pemenuhan kebutuhan dan menghilangkan kesusahan, hal yang saati ini dilakukan di sekeliling bangunan-bangunan yang didirikan di atas kuburan para wali dan orang-orang shalih di sebagian wilayah Islam. Allah SWT berfirman: “Dan mereka menyembah selain kepada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada meereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata, ‘Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah.” (Yunus: 18).
2.3.1                     

2.4  Bentuk-bentuk Syirik

Bentuk-bentuk Syirik dapat dibagi kedalam 3 bagian :
1) Syirik di dalam Al Uluhiyyah
            Yaitu kalau seseorang menyakini bahwa ada tuhan selain Allah yang berhak untuk disembah (berhak mendapatkan sifat-sifat ubudiyyah). Yang mana Allah Subhanahuwa Ta’ala dalam berbagai tempat dalam Kitab-Nya menyeru kepada hamba-Nya agar tidak menyembah atau beribadah kecuali hanya kepada-Nya saja. Firman Allah Ta’ala :
            “Wahai manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelummu agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah padahal kamu mengetahuinya.” (QS. Al Baqarah : 21-22)
            Perintah Allah dalam ayat ini agar semua manusia beribadah kepada Rabb mereka dan bentuk ibadah yang diperintahkan antara lain syahadat, shalat, zakat, shaum, haji, sujud, ruku’, thawaf, doa, tawakal, khauf (takut), raja’ (berharap), raghbah (menginginkan sesuatu), rahbah (menghindarkan dari sesuatu), khusu’, khasyah, isti’adzah (berlindung), istighatsah (meratap), penyembelihan, nadzar, sabar dan lain lain dari berbagai macam ibadah yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
            Di sisi lain ada kerancuan yang terdapat di kalangan umum dalam memahami ibadah. Mereka mengartikan ibadah dalam definisi yang sempit sekali seperti shalat, puasa, zakat, haji. Ada pun yang lainnya tidak dikategorikan di dalamnya. Sungguh indah perkataanSyaikhul Islam Abul Abbas Ibnu Taimiyyah rahimahullah dalam mendefinisikan ibadah, beliau berkata :
            “Ibadah itu ialah suatu nama yang mencakup semua perkara yang dicintai Allah dan diridhai-Nya, apakah berupa perkataan ataupun perbuatan, baik dhahir maupun yang bathin.”
            Inilah pengertian ibadah yang sesungguhnya, yaitu meliputi segala perkara yang dicintai dan diridlai Allah, baik itu berupa perkataan maupun perbuatan.
            Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, ( QS. Al-baqoroh 21 )
            Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 21 di atas menyatakan sembahlah Rabb kamu, dimaksudkan untuk mendekatkan pemahaman kepada semua manusia bahwa Ar Rabb yang wajib disembah adalah yang telah menciptakanmu dan orang-orang sebelum kamu, yang menciptakan langit dan bumi serta yang mampu menurunkan air (hujan) dari langit. Yang dengan air hujan itu dihasilkan segala jenis buah-buahan sebagai rezeki bagi kalian agar kalian mengetahui semua. Maka janganlah mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah dengan menyembah dan meminta rezeki kepada selain-Nya. Apakah kalian tidak malu dan berpikir bahwa Allah yang menghidupkan dan yang memberi rezeki kemudian kalian tinggalkan untuk beribadah kepada selain-Nya?
            Allah berfirman: “Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tak dapat memberi rezeki kepada mereka sedikitpun dari langit dan bumi dan tidak berkuasa (sedikit jua pun). Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. An Nahl : 73-74)
2) Syirik Di Dalam Ar Rububiyyah
            Yaitu jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan, dan yang lainnya dari sifat-sifat ar rububiyyah. Orang-orang seperti ini keadaannya lebih sesat dan lebih jelek daripada orang-orang kafir terdahulu.
            Orang-orang terdahulu beriman dengan tauhid rububiyyah namun mereka menyekutukan Allah dalam uluhiyyah. Mereka meyakini kalau Allah satu-satunya Pencipta alam semesta namun mereka masih tetap berdoa, meminta pada kuburan-kuburan seperti kuburan Latta. Sebagaimana Allah kisahkan tentang mereka :
            Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah.” Maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). (QS. Al Ankabut : 61)
            Allah berfirman, “Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?” Tentu mereka akan menjawab : “Allah.” Katakanlah : “Segala puji bagi Allah.” Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya. (QS. Luqman : 25)
            Ayat-ayat ini semua menunjukkan kalau orang-orang musyrik terdahulu mengakui Allah-lah satu-satunya pencipta yang menciptakan langit dan bumi, yang menghidupkan dan mematikan, yang menurunkan hujan dan seterusnya. Akan tetapi mereka masih memberikan peribadatan kepada yang lainnya. Maka bagaimanakah dengan orang-orang yang tidak menyakini sama sekali kalau Allah-lah Penciptanya atau ada tuhan lain yang menciptakan, menghidupkan, dan mematikan, yang menurunkan hujaan dan seterusnya atau ada yang serupa dengan Allah dalam masalah-masalah ini. Tentu yang demikian lebih jelek lagi. Inilah yang dimaksud syirik dalam rububiyah.
3) Syirik Di Dalam Al Asma’ wa Ash Shifat
            Yaitu kalau seseorang mensifatkan sebagian makhluk Allah dengan sebagian sifat-sifat Allah yang khusus bagi-Nya. Contohnya, menyakini bahwa ada makhluk Allah yang mengetahui perkara-perkara ghaib.
Allah berfirman, (Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib. Maka Dia tidak memperlihatkankepada seorang pun tentang yang ghaib itu.? (QS. Al Jin : 26)

2.5  Bahaya Syirik

1.      Syirik Ashghar (tidak mengeluarkan dari agama)
a.       Merusak amal yang tercampur dengan syirik ashghar.
b.      Dari Abu Hurairah radiallahu anhu marfu (yang terjemahannya): Allah berfirman: “Aku tidak butuh sekutu-sekutu dari kalian, barang siapa yang melakukan suatu amalan yang dia menyekutukan-Ku padanya selain Aku, maka Aku tinggalkan dia dan persekutuannya”. (Riwayat Muslim, kitab az-Zuhud 2985, 46).
c.       Terkena ancaman dari dalil-dalil tentang syirik, karena salaf menggunakan setiap dalil yang berkenaan dengan syirik akbar untuk syirik ashghar. (Lihat al-Madkhal, hal 124).
d.      Termasuk dosa besar yang terbesar.
2.      Syirik Akbar
a.       Kezhaliman terbesar.\
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya syirik itu kezhaliman yang besar”. (QS. Luqman: 13).
b.      Menghancurkan seluruh amal.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya jika engkau berbuat syirik, niscaya hapuslah amalmu, dan benar-benar engkau termasuk orang yang rugi”. (QS. Az-Zumar: 65).
c.       Jika meninggal dalam keadaan syirik, maka tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya):Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni jika disekutukan, dan Dia akan mengampuni selain itu (syirik) bagi siapa yang (Dia) kehendaki. (QS. An-Nisa: 48, 116).
d.      Pelakunya diharamkan masuk surga.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan jannah baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun”. (QS. Al-Maidah: 72).
e.       Kekal di dalam neraka.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”. (QS. Al-Bayyinah: 6).
f.       Syirik adalah dosa paling besar.
Firman Allah Ta’ala (yang terjemahannya): “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu. Bagi siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya”. (QS. An-Nisa: 116).
g.      Perkara pertama yang diharamkan oleh Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman (yang terjemahannya): “Katakanlah: Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun ter-sembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menu-runkan hujjah untuk itu dan (meng-haram-kan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Araaf: 33).
h.      Dosa pertama yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lihat Quran surah Al-Anaam: 151.
Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar” Demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).” (Qs. Al-Anam).
i.        Pelakunya adalah orang-orang najis (kotor) akidahnya.
Allah Ta’ala berfirman (yang terjemahannya): “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis.” (QS. At-Taubah: 2).

BAB III

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

            Syirik menurut etimologi atau bahasa adalah sebuah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang terjadi antara dua orang atau lebih. Syirik menurut terminology atau istilah adalah syirik kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa maksudnya menjadikan sekutu bagi Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa, baik dalam rububiyahnya ataupun uluhiyahnya, tetapi istilah syirik lebih sering digunakan untuk syirik dalam uluhiyahnya.
            Syirik adalah larangan Allah Subhanallahu Wa Ta'aalaa yang paling besar. Syirik juga merupakan perbuatan haram pertama yang harus di tinggal. Syirik di bagi menjadi dua macam, yaitu syirik besar dan syirik kecil. Demikian sudah pembahasan kita kali ini mengenai “syirik” yang mungkin memiliki banyak kekurangan. Maaf atas segala kekurangan karena kesempurnaan hanya miliki Allah SWT semata dan kekurangan milik kami sebagai umat.
Syukron.

DAFTAR PUSTAKA

 

n.d. Cahayakekuatan's Weblog. http://cahayakekuatan.wordpress.com/pengertian-syirik-klasifikasinya/feed/.
Firdaus, Muhammad Ihsan. 2009. Catatan Muslim. Maret 29. http://catatanmuslim.wordpress.com/2009/03/29/pengertian-syirik-dan-bahayanya/feed/.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...