Sabtu, 02 Agustus 2014

Tinjauan Pustaka Komunitas Baduy, Kampung Naga dan Marunda Pulo

Disusun oleh: 
Abdurrahman Misno Bambang Prawiro


Penelitian mengenai pergumulan Islam dan adat lokal telah dilakukan oleh Carel Frederik Winter (1799-1859 M.), Solomon Keizer (1823-1868 M.), H.A.R. Gibb, Lodewijk Willem Cristian van Den Berg (1845-1927 M.), Christian Snouck Hurgrounje (1857-1936 M.), Cornelis van Vollenhoven (1874-1933 M.), Hazairin dan Sajuti Thalib.[1] Selanjutnya Abdullah Syah[2] Amir Syarifudin[3]  Andi Rasdiyanah[4] Ratno Lukito[5] Samiang Katu[6] dan Muhammad Adil[7]   
Penelitian dengan tema Komunitas Baduy telah dilakukan oleh peneliti Eropa yaitu; C. L Blumen (1822 M), Spanoge (1838 M), W.R. van Hoeven (1845 M), Jacob-Meijer (1891 M), A.A. Pennings (1902 M), C.M. Pleyte (1909 M), Louis von Ende (1917 M), Van Tricht (1928 M), Nicolaus Johannes Cornelius Geise (1907-1995 M). Selanjutnya peneliti Indonesia yaitu Judistira K. Garna,[8] Ahmad Sihabudin,[9] Gunggung Senoaji,[10] Syukri Batubara,[11] Ferry Fathurokhman,[12] Kiki Muhammad Hakiki,[13] dan Ahmad Chotib Nawawi.[14]
Penelitian dengan tema Kampung Naga telah dilakukan oleh Heri Djamiatul Maulana,[15] Taufik Abdulah,[16] Abdul Aziz,[17] Oyon Sutarya,[18] Agus Salim Bujang,[19] Toto Sugito,[20] Imas Siti Masitoh,[21] Marzuki,[22] Aris Riansyah,[23] Eka Qaanitaatin,[24] dan Harpat Ade Yandi.[25]
Penelitian dengan tema Marunda Pulo telah dilakukan oleh Meutia Farida Hatta Swasono,[26] Budi Hasmanto,[27] Mustaruddin,[28] Jefri,[29] H. Zulaeha Hamidoen,[30] Ati Waliati Sudradjat,[31] Erwina,[32] Fahrudin,[33] Toni Murwanto,[34] dan Serly Listiyanti.[35] Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan maka tema penyerapan hukum Islam pada tiga komunitas belum banyak dilakukan sebelumnya.  



[1] Sajuti Thalib, Receptio a Contrario, (Jakarta: PT Bina Aksara, 1985), hlm. 4.
[2] Abdullah Syah “Integrasi Antara Hukum Islam dan Hukum Adat dalam Kewarisan Suku Melayu di Kecamatan Tanjung Pura Langkat, Disertasi Hukum Islam, (Jakarta: Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 1984).
[3] Amir Syarifudin, ”Pelaksanaan Hukum Kewarisan Islam dalam Lingkungan Adat”, (Jakarta: Gunung Agung, 1984).
[4] Andi Rasdiyanah,  Integrasi Sistem Pa-Ngaderreng (Adat) Dengan Sistem Sya-ri’ah Islam Sebagai Pandangan Hidup Orang Bugis Dalam Lontarak Latoa, Disertasi Hukum Islam, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga,  1995).
[5] Ratna Lukito, Pergumulan antara Hukum Islam dan Adat di Indonesia, (Yogyakarta:  Universitas Gadjah Mada, 1998).
[6] Samiang Katu, Pasang Ri Kajang “Kajian Tentang Akomodasi Islam dengan Budaya Lokal di Sulawesi Selatan. Disertasi Masyarakat Islam, (Surabaya IAIN/UIN Sunan Ampel, 1999). Disertasi ini telah diterbitkan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyaraka (PPIM) IAIN Sultan Alauddin Makassar tahun 2000 dengan judul Pasang ri Kajang: Kajian Tentang Akomodasi Islam dengan Budaya Lokal di Sulawesi Selatan.
[7] Muhammad Adil, “Simbur Cahaya: Studi Tentang Pergumulan Hukum Islam dan Hukum Adat dalam Kesultanan Palembang Darussalam” Disertasi di Sekolah Pascasarjana (SPs) UIN Jakarta, 2010. Disertasi ini diterbitkan oleh Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan dengan judul “Simboer Tjahaya: Studi Tentang Pergumuan Hukum Islam dan Hukum Adat dalam Kesultanan Palembang Darussalam” tahun 2011.
[8] Judistira K. Garna, “Tangtu Telu Jaro Tujuh: Kajian Struktural Masyarakat Baduy di Banten Selatan Jawa Barat Indonesia”, Disertasi Ph.D. (Malaysia: Universiti Kebangsaan Malaysia, 1988).
[9] Ahmad Sihabudin, Persepsi komunitas adat Baduy luar terhadap kebutuhan keluarga di Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Disertasi Ilmu Penyuluhan Pembangunan, Pascasarjana, (Bogor: Institut Pertanian Bogor. 2009).
[10] Gunggung Senoaji, Pengelolaan Hutan Dan Lingkungan Oleh Masyarakat Baduy Dalam Perspektif Etnoekologi, S3 Ilmu Kehutanan. (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2011).
[11] Syukri Batubara, Perlindungan Hukum Terhadap Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat : Studi Mengenai Pelaksanaan Perda Nomor 32 Tahun 2001 Tentang Perlindungan Atas Hak Ulayat Masyarakat Baduy. Disertasi  Ilmu Hukum. (Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia, 2012).
[12] Ferry Fathurrahman, Hukum Pidana Adat Baduy dan Relevansinya dengan Pembaharuan Hukum Pidana, Tesis (Semarang: Universitas Diponegoro, 2010).
[13] Kiki Muhammad Hakiki, Makna Seba Orang Baduy, Disertasi Jurusan Religion Studies, (Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, 2013). 
[14] Ahmad Chotib Nawawi, Pengaruh Sistem Perkawinan Islam Terhadap Tradisi Perkawinan Baduy: Studi Kasus Baduy Luar di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. (Jakarta : Fak. Syari'ah UIN Syarif Hidayatullah, 2005).
[15] Heri Djamiatul Maulana, Tinjauan Sosiologis Tentang Partisipasi Masyarakat Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya Dalam Kegiatan Penimbangan Balita Di Posyandu. Tesis, Program Studi: S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (Yogyakarta: UGM, 2001).
[16] Taufik Abdullah, Tabu dalam Kehidupan Masyarakat Kampung Naga, Tesis, (Bandung: Universitas Padjadjaran, 2002).
[17] Abdul Aziz, Analisis Jaringan Komunikasi dalam Masyarakat Tradisional Kampung Naga; Kasus Dalam Usaha Tani Padi. Tesis pada Fakultas Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan, Program Pascasarjana, (Bogor: Institut Pertanian Bogor. 2002)
[18] Oyon Sutarya, Kearifan lokal dan Pelestarian Lingkungan Hidup di Kampung Naga Tasikmalaya. Tesis (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2005).
[19] Agus Salim Bujang, Siasat Otonomi Orang Naga di Desa Neglasari Tasikmalaya, Jawa Barat, Tesis S2 Antropologi (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2008).
[20] Toto Sugito, Model Komunikasi pada komunitas Kampung Naga Tasikmalaya, Disertasi Ilmu Komunikasi (Bandung: Universitas Padjadjaran, 2010)
[21] Imas Siti Masitoh, Perilaku Keberagamaan Masyarakat Tradisional Studi Kasus Masyarakat Tradisional di Kampung Naga Tasikmalaya, (Jakarta: Fak.Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah, 2006).
[22] Marzuki, Tinjauan Hukum Perkawinan Adat Masyarakat Kampung Naga Di Tasikmalaya Menurut Keperdataan Islam, Skripsi, Jakarta: Fak. Syari'ah UIN Syarif Hidayatullah (Jakarta: UIN Syahid, 2005).
[23] Aris Riansyah, Tinjauan hukum Islam Terhadap Kewarisan adat Masyarakat Kampung Naga di Tasikmalaya, Jakarta: Fak. Syariah UIN Syarif Hidayatullah, 2009.
[24] Eka Qaanitaatin, Upacara Perkawinan Dalam Masyarakat Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Skripsi pada Jurusan Sejarah Dan Kebudayaan Islam, Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga , 2008).
[25] Harpat Ade Yandi, Pelaksanaan Hukum Kewarisan di Lingkungan Adat Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya ditinjau dari Hukum Islam, Skripsi Fakultas Syariah (Yogyakarta:Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2008).
[26] Meutia Farida Hatta Swasono, Proyek Pemindahan Kampung dan Stress pada Masyarakat Marunda Besar Jakarta Utara, Disertasi Doktoral Program Pascasarjana Jurusan Antropologi FISIP–Universitas Indonesia (Jakarta: Universitas Indonesia, 1991).
[27] Budi Hasmanto, Evaluasi Keterkaitan Pengembangan Industri Terhadap Masalah Kependudukan dan Pencemaran Lingkungan; Studi Kasus Kawasan Berikat Nusantara Cakung dan Marunda, Jakarta. Disertasi pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Pascasarjana, (Bogor: Institut Pertanian Bogor. 2001).
[28] Mustaruddin, Model Penyebaran Logam Berat Akibat Cemaran Industri Pada Perairan Umum dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Ekonomi Air; Studi Kasus Pada Kali Cakung Di Rorotan-Marunda, Jakarta Utara. Disertasi pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, (Bogor: Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 2005). 
[29] Jefri, Pengembangan Estuaria Marunda Sebagai Kawasan Tujuan Wisata, Tesis pada Program Studi Arsitektur Fakultas Tehnik, (Jakarta: Universitas Indonesia. 2011)
[30] H. Zulaeha Hamidoen, Pola Adaptasi Penduduk di Lingkungan Pemukiman Marunda Baru, Tesis Program Studi Antropologi, (Jakarta: Universitas Indonesia. 1991).
[31] Ati Waliati Sudradjat, Masyarakat Betawi pesisir di Jakarta Utara: studi kasus perubahan fungsi ruang pada rumah tradisional Betawi, Tesis Program Studi: Antropologi Fakultas: FISIP-UI (Jakarta: Universitas Indonesia, 2001).
[32] Erwina, Analisis persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap kualitas lingkungan di daerah pesisir; Kasus di Kelurahan Marunda, Jakarta Utara. Tesis pada Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, (Bogor: Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 2005).   
[33] Fahrudin, Berbagi Tanah Suatu Kajian Pranata Penguasaan Tanah pada kelompok Petani Tambak di Kelurahan Marunda Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, Skripsi Fakultas Anthropologi Sosial (Jakarta: Universitas Indonesia, 2011).
[34] Toni Murwanto, Hubungan Ketergantungan Antara Nelayan dengan Tengkulak dalam Sistem Pemasaran Ikan pada Masyarakat Nelayan di Marunda Pulo”, Skripsi Fakultas Anthropologi (Jakarta: Universitas Indonesia, 1986).  
[35] Serly Listiyanti, Transformasi Rumah Panggung Pada Pemukiman Pesisir Jakarta Utara (Studi Kasus: Pemukiman Nelayan Angke dan Pemukiman Marunda). Skripsi, Program Studi Arsitektur Fakultas Tehnik (Jakarta: Universitas Indonesia. 2010).

2 komentar:

  1. Terima kasih, sangat menarik dan saya terbantu secercah informasi Bolehkah saya tahu lebih banyak tentang penelitian yang telah dilakukan di kampung Naga? sebagai studi pendahuluan bagi karya tulis saya? bagaimana caranya? terima kasih

    BalasHapus
  2. Terima kasih, sangat menarik dan saya terbantu secercah informasi Bolehkah saya tahu lebih banyak tentang penelitian yang telah dilakukan di kampung Naga? sebagai studi pendahuluan bagi karya tulis saya? bagaimana caranya? terima kasih

    BalasHapus

Please Uktub Your Ro'yi Here...