Selasa, 30 Mei 2017

Bara 212: Refleksi Jiwa Mengharap RidhaNya... Bag. 01

Bara 212: Refleksi Jiwa Mengharap RidhaNya
Oleh: Abu Aisyah As-Silasafi



Bara 212, Jum’at 02 Desember 2016. hari bersejarah untuk saya, sebuah hari yang penuh dengan cerita semangat dan perjuangan. Bagaimana tidak? Sebuah hari yang penuh dengan keistimewaan, dan momen untuk menge-charge kembali rasa keimanan, keislaman dan ukhuwah antar umat Islam. Sebuah hari yang saya yakin sekali akan menjadi sejarah besar khususnya bagi umat Islam di Indonesia dan juga dunia. Hari yang akan menjadi saksi di akhi nanti, tentang apa yang telah kita lakukan untuk kemuliaan Islam dan umatnya.
Kisah ini saya mulai dari cerita sehari sebelumnya, kordinasi dengan beberapa komunitas mahasiswa menghasilkan satu kesepakatan bahwa saya akan ikut rombongan kampus, saya sudah terdaftar sebagai peserta dan siap untuk berangkat. Namun menjelang malam muncul rencana lain, saya akan ikut dengan komunitas Asatidzah dari kampus atau dengan para pengajar di Yayasan. Kembali kordinasi dengan beberapa pihak itu saya lakukan, namun hingga menjelang malam tiba belum ada kesepakatan yang dijadikan pegangan. Saya berpindah ke rencana lainnya, berangkat sendiri dengan kereta dan turun di Stasiun Juanda Jakarta. Inilah pilihan terakhir setelah tidak ada titik temu berangkat dengan asatidzah di kampus dan membatalkan berangkat bersama dengan mahasiswa.
Bersama dengan Abu Hani, seorang teman yang bekerja di Astra Internasional Jakarta Utara, kami berangkat sebelum shubuh, tepat pukul 04.00 kami meluncur dari kaki gunung Salak Bogor. Dinginnya udara Bogor yang menusuk tulang tak menggetarkan saya untuk melangkahkan kaki menuju Jakarta. Sebuah awal perjalanan yang sangat bersejarah untuk saya.   

Saya dan Abu Hani shalat berjamaah masjid di Masjid Baitussalam wilayah Kota Batu, Kec. Ciomas, Bogor. Selesai shalat kami langsung meluncur ke arah stasiun Bogor. Satu rencana saya mengikuti aksi dan menjadi bagian dari sejarah umat Islam untuk memperjuangkan Izzul Islam wal Muslimin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...