Senin, 21 Agustus 2017

LGBT Bag. 13 LGBT dalam Yahudi

A.  LGBT dalam Agama Yahudi
Agama Yahudi membenci kaum homoseksual. Tindakan-tindakan homoseksual akan berujung pada hukuman mati. Hukuman ini didasarkan halakha (Hukum Yahudi), Kaum Yahudi Ortodoks adalah sekte yang membenci perbuatan-perbuatan homoseksual, sedangkan Yahudi Rekonstruksionis dan Yahudi Reformasi membolehkan.
Ayat yang melarang perilaku LGBT ada di kitab suci Torah, surat Leviticus 18: 22, yang menyatakan, "Thou shalt not lie with mankind as with womankind; it is abomination." dalam Bahasa Indonesia, ayat itu kurang lebih berarti, "Dilarang bagimu untuk berhubungan suami istri dengan sesama lelaki seperti dirimu melakukannya dengan wanita; karena sesungguhnya hal itu adalah perbuatan nista."
Ayat lainnya, Leviticus 20:13 berbunyi, "And if a man lie with mankind, as with womankind, both of them have committed abomination: they shall surely be put to death; their blood shall be upon them." Artinya adalah "Dan jika seorang lelaki berhubungan suami istri dengan sesamanya seperti dia berhubungan dengan wanita: Mereka harus dibunuh: dan bersimbah darah mereka sendiri."
Kedua ayat ini menunjukan larangan melakukan perilaku homoseksual, yaitu seorang laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan laki-laki lainnya. Adapun larangan bagi perilaku lesbian maka sebagian besar Rabbi (Pendeta Yahudi) telah melarangnya. Larangan ini didasarkan ayat pada Leviticus 18:3, "Do not follow the ways of Egypt where you once lived, nor of Canaan, where I will be bringing you. Do not follow any of their customs. Artinya "Janganlah kamu mengikuti kebiasaan masyarakat Mesir, tempat di mana kamu pernah tinggal, begitu pula kebiasaan masyarakat Kanaan, tempat di mana Aku akan membimbingmu. Jangan mengikuti satupun dari kebudayaan mereka." Penjelasan dari ayat ini adalah bahwa masyarakat mesir kuno mempraktikkan pernikahan sejenis, dan poliandri.
Hukum dasar yang pertama kali digunakan oleh kaum Yahudi adalah kitab Taurat, salah satu dari ayatnya menjelaskan “Seorang pria tidak diperkenankan tidur dengan pria lain sebagaimana [dia akan tidur] dengan seorang wanita, itu adalah sesuatu yg sangat dibenci "(Imamat 18:22). Selanjutnya kata “sesuatu yang sangat dibenci" ditafsirkan ulang menjadi “sesuatu yang menyimpang dari kewajaran”. Kaum Yahudi ortodoks kemudian menganggap homoseksual tidak sepenuhnya bisa dianggap sebagai sebuah dosa. Maksudnya, seseorang yang melakukan perilaku homoseksual akan terhapus dosanya bila dia sangat menyesal dengan apa yang telah diperbuat dan memohon ampun pada Tuhan.
Hukuman bagi pelaku LGBT dalam agama Yahudi adalah dicambuk, adapun secara khusus bagi pelaku lesbian pelakunya tidak dikenai hukuman cambuk. Wanita yang pernah menjadi seorang Lesbian tidak diharamkan untuk memasuki kependetaan dan juga tidak diharamkan untuk suaminya. Sebuah hukum adakalanya mengalami perubahan atau amandemen sesuai dengan situasi dan kondisi dimana hukum itu diterapkan. Nampaknya perubahan hukum tersebut juga terjadi pada pandangan kaum Yahudi terhadap hukum homoseksual.
Pada tahun 1980, sebuah universitas Yahudi telah merubah aturannya untuk melegalkan seorang gay menjadi mahasiswa di sana. Selanjutnya, pada tahun 1998, Central Conference of American Rabbis mulai memperbolehkan pernikahan sesama jenis baik itu laki-laki atau perempuan, meski pernikahan mereka tidak termasuk dalam pernikahan yang disahkan agama. Pada tahun 2000, pernikahan sesama jenis sudah diakui sebagai pernikahan yang sah dalam agama Yahudi. Saat ini, kaum rekonstruksionis Yahudi mengatakan bahwa segala pembatasan tentang hukum homoseksual telah dianggap batal atau tidak berlaku. Jadi, saat ini tindakan yang berhubungan dengan percintaan sesama jenis didukung penuh oleh agama Yahudi.

Dalam pandangan berbagai macam sekte yang ada di agama Yahudi adakalanya yang menyutujui LGBT dan ada yang tidak. Dalam pandangan sekte Ortodoks, LGBT sangat tidak diperbolehkan karena berdasarkan kitab suci Agama Yahudi. Akan tetapi, menurut sekte Rekonstruksionis dan Reformasi membolehkan. Kalau kita kaji secara keseluruhan bahwa LGBT secara universal tidak diperbolehkan dalam pandangan Agama Yahudi karena berdasarkan kitab suci Torah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Please Uktub Your Ro'yi Here...